- 
English
 - 
en
Indonesian
 - 
id

Belajar dari Tidak Adanya Al-Kalim dalam 99 Asmaul Husna

Google Search Widget

Rasulullah (SAW) bersabda bahwa Allah memiliki sembilan puluh sembilan nama, dan barang siapa yang menghafalnya akan masuk surga. Nama-nama ini dikenal sebagai al-asmâ’ al-husnâ, yang berarti nama-nama yang baik. Dalam Al-Qur’an dan berbagai tulisan, kita dapat menemukan nama-nama Allah tersebut, namun satu nama yang tidak ada di dalamnya adalah al-Kalim, yang berarti Yang Maha Berbicara.

Meskipun Allah memiliki sifat kalam dan mutakalliman, yang menunjukkan bahwa Dia berbicara, tidak adanya nama al-Kalim dalam asmaul husna mengandung hikmah tersendiri. Dalam kitab al-Mafâtih fî Syarhil Mashâbîh, Rasulullah (SAW) menekankan pentingnya berperilaku sesuai dengan sifat-sifat Allah yang dapat diterapkan oleh makhluk. Hal ini berarti kita harus meniru sifat-sifat seperti kasih sayang, dermawan, dan lemah lembut.

Ketidakhadiran nama al-Kalim dalam asmaul husna mungkin mengisyaratkan bahwa Allah ingin agar hamba-Nya tidak meniru perilaku berbicara yang berlebihan. Rasulullah (SAW) mengajarkan untuk berbicara hanya dalam hal yang bermanfaat dan memperingatkan bahwa banyak orang yang masuk neraka karena ucapan mereka. Para ulama juga menekankan pentingnya diam.

Dalam asmaul husna, Allah menyematkan nama as-Samî‘ dan al-Bashîr, yang menunjukkan bahwa Dia lebih suka mendengar dan melihat keadaan hamba-Nya daripada berbicara tentang mereka. Allah ingin mendengar keluh kesah hamba-Nya dan melihat kehidupan mereka, dan dari situ Dia bertindak dengan nama-nama-Nya yang mulia.

Oleh karena itu, sebagai hamba, kita diajarkan untuk lebih mendengar, melihat, dan memperhatikan lingkungan sekitar, serta mengambil tindakan yang bermanfaat. Terutama bagi mereka yang memiliki tanggung jawab sosial, penting untuk melihat dan mendengar apa yang terjadi di masyarakat agar dapat memberikan manfaat yang nyata.

Rasulullah (SAW) mengajarkan bahwa barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, maka hendaknya berbicara dengan baik atau lebih baik diam. Ini adalah prinsip yang seharusnya diterapkan dalam kehidupan sehari-hari, baik di dunia nyata maupun di dunia maya. Wallahu a’lam.

Google Search Widget
Copy Title and Content
Content has been copied.

November 22

Salam 👋

Apakah ada yang bisa kami bantu?