Banyak orang yang membedakan antara dosa kecil dan dosa besar, seringkali merasa lebih bebas melakukan dosa kecil dengan anggapan bahwa konsekuensinya tidak seberat dosa besar. Namun, pandangan ini bisa jadi keliru, karena kita tidak pernah tahu seberapa berat siksa yang mungkin menanti atas dosa-dosa tersebut. Syekh Ibnu Athaillah mengingatkan, “Tak ada dosa kecil ketika kau dihadapkan pada keadilan-Nya.” Ini menunjukkan bahwa ukuran dosa tidak hanya ditentukan oleh besarnya, tetapi juga oleh keadilan Allah (SWT).
Syekh Zarruq menekankan pentingnya untuk tidak terjebak dalam penilaian seberapa besar atau kecil dosa yang kita lakukan. Yang perlu diperhatikan adalah keadilan dan kemurahan Allah. Dalam pandangannya, tidak ada alasan untuk menganggap dosa kita ringan, karena kita tidak tahu apakah kita akan dihadapkan pada kemurahan-Nya atau keadilan-Nya. Yahya bin Muadz (RA) menegaskan bahwa jika Allah (SWT) melimpahkan kemurahan-Nya, maka tidak ada kesalahan yang tersisa, namun jika keadilan-Nya yang ditegakkan, maka tak ada kebaikan yang tersisa.
Syekh Ibrahim Al-Aqshara’i As-Syadzili menambahkan bahwa dosa kecil tidak selalu berarti pelanggaran syar‘i. Dosa kecil dapat mencakup ibadah yang dilakukan dengan niat untuk mendapatkan imbalan duniawi, yang seharusnya dilakukan semata-mata karena Allah (SWT). Dalam pandangannya, tidak ada yang disebut dosa kecil baik menurut syar‘i maupun secara kualifikasi, karena setiap dosa, sekecil apapun, bisa menjadi besar ketika dihadapkan pada keadilan Allah (SWT).
Oleh karena itu, kita seharusnya tidak merasa aman atau meremehkan dosa kecil. Dosa yang tampak ringan bisa memiliki konsekuensi yang besar. Contoh nyata adalah tindakan buang air kecil tanpa istinja, yang diingatkan oleh Rasulullah (SAW) dalam sabdanya. Allah (SWT) juga mengingatkan kita akan sifat-Nya yang adil, “Sungguh, Tuhanmu memiliki ampunan bagi manusia atas kelaliman mereka. Sungguh, Tuhanu mahakeras siksa-Nya.” (Surat Ar-Ra’du ayat 6).
Dengan demikian, kita sebaiknya tidak membeda-bedakan antara dosa kecil dan dosa besar. Selain itu, kita juga harus lebih sering bermunajat kepada Allah (SWT) untuk mengharapkan kemurahan-Nya. Wallahu a’lam.