- 
English
 - 
en
Indonesian
 - 
id

Bahaya Laten dalam Ibadah Umat Islam

Google Search Widget

Umat Islam perlu waspada terhadap bahaya laten yang mengancam mereka, yang tidak hanya ada di luar tetapi juga menyusup ke dalam aktivitas ibadah mereka. Bahaya ini, sebagaimana dijelaskan oleh Ibnu Athaillah, dapat terlihat pada dua sisi: jelas dalam perbuatan maksiat dan tersembunyi dalam amal ibadah. Dalam konteks ini, unsur nafsu yang menyusup ke dalam ibadah menjadi perhatian utama.

Nafsu memiliki watak yang cenderung menghindari tanggung jawab, sementara ibadah adalah bentuk tanggung jawab manusia kepada Allah (SWT). Ketika nafsu mulai mempengaruhi aktivitas ibadah, ia dapat mengalihkan niat dan tujuan ibadah tersebut, bukan lagi menuju Allah (SWT) tetapi kepada pengakuan dan perhatian manusia. Hal ini menjadi sangat berbahaya, karena dapat menimbulkan riya, suatu penyakit yang dapat merusak amal ibadah.

Syekh Syarqawi menjelaskan bahwa nafsu pada perbuatan maksiat tampak jelas, sedangkan pada amal ibadah, ia tersembunyi dan hanya dapat dikenali oleh mereka yang memiliki ketajaman batin. Riya, sebagai salah satu bentuk penyimpangan, dapat muncul tanpa disadari dan mengalihkan fokus dari tujuan ibadah yang sesungguhnya.

Untuk mengatasi bahaya laten ini, penting bagi umat Islam untuk melakukan introspeksi dan memeriksa niat dalam setiap amal ibadah. Pengobatan terhadap penyakit laten ini tidaklah mudah, karena memerlukan pengetahuan mendalam tentang hakikat dan penyebabnya. Oleh karena itu, perbanyaklah zikir dan bimbingan dari para guru tarekat dapat menjadi langkah preventif yang efektif.

Hikmah dari peringatan ini bukan untuk melemahkan semangat beribadah, tetapi untuk menjaga keikhlasan dalam setiap tindakan. Dengan kesadaran dan kewaspadaan, diharapkan umat Islam dapat beribadah dengan istiqamah, tetap fokus pada Allah (SWT), dan terhindar dari bahaya laten yang dapat merusak keikhlasan dan tujuan ibadah mereka.

Google Search Widget
Copy Title and Content
Content has been copied.

November 21

Salam 👋

Apakah ada yang bisa kami bantu?