- 
English
 - 
en
Indonesian
 - 
id

Kehati-hatian dan Kesadaran Kalangan Khawash

Google Search Widget

Kelompok khawash (hamba-hamba pilihan Allah) selalu berupaya menjaga diri dari larangan-larangan Allah, baik yang tampak maupun yang tersembunyi. Mereka memohon perlindungan kepada Allah agar terhindar dari maksiat. Hal ini menjadi perhatian utama bagi kalangan khawash, sebagaimana disampaikan oleh Ibnu Athaillah dalam hikmah yang menyatakan bahwa mereka meminta Allah menjauhkan diri dari maksiat karena takut kehilangan martabat di hadapan-Nya.

Berbeda dengan kalangan awam yang lebih peduli pada pandangan manusia, kalangan khawash lebih fokus pada pandangan Allah. Mereka khawatir akan kehilangan harga diri di hadapan-Nya, karena mereka yakin bahwa Allah mengetahui segala perilaku, baik di depan umum maupun di belakang publik, seperti yang tercantum dalam Al-Qur’an.

Sementara kalangan awam mungkin merasa tertekan untuk menjaga citra di hadapan manusia, kalangan khawash menganggap pandangan Allah sebagai hal yang paling penting. Mereka tidak mengharapkan pujian atau celaan dari orang lain dan tidak bergantung pada makhluk, melainkan merasa cukup dengan perhatian Allah terhadap diri mereka.

Di atas kalangan khawash terdapat khawashul khawash, yang lebih memilih untuk pasrah pada ketentuan Allah. Mereka tidak meminta agar Allah menutupi pandangan manusia dari maksiat, melainkan menerima segala ketentuan-Nya dengan lapang dada. Bagi mereka, hidup adalah mengikuti gerak kuasa Ilahi sambil menjaga adab di hadapan Allah sesuai dengan syariat Nabi Muhammad (SAW).

Khawashul khawash tidak menuntut apapun dan tidak takut pada apapun; bagi mereka, semua hal adalah sama. Mereka merasa cukup dengan pandangan Allah dan menerima segala bentuk qudrah-Nya, baik itu berupa ketaatan maupun maksiat, dengan penuh kerendahan hati dan pertobatan. Rasulullah (SAW) sendiri pernah berdoa agar Allah menutupi kesalahan dan menjauhkannya dari maksiat, namun juga meminta untuk diberikan sikap ridha dan pasrah terhadap ketentuan-Nya.

Jumlah kalangan khawashul khawash jauh lebih sedikit dibandingkan kalangan khawash, dan keduanya tidak sebanyak kalangan awam yang lebih suka menyembunyikan dosa dan kekurangan mereka dari pandangan manusia. Fenomena ini menunjukkan betapa pentingnya kesadaran dan kehati-hatian dalam berperilaku, serta ketulusan dalam mengharapkan pandangan Allah.

Google Search Widget
Copy Title and Content
Content has been copied.

December 23

Salam 👋

Apakah ada yang bisa kami bantu?