- 
English
 - 
en
Indonesian
 - 
id

Keutamaan Dzikir dalam Kehidupan Seorang Hamba

Google Search Widget

Dzikir adalah aktivitas penting bagi seorang hamba dalam menyebut nama Allah. Dalam melaksanakan dzikir, kondisi hati setiap orang dapat berbeda-beda. Ada yang berdzikir dengan lisan, tetapi hatinya lalai, dan ada pula yang menyebut nama Allah dengan hati yang terjaga. Sebagaimana diungkapkan oleh Ibnu Athaillah, kita seharusnya tidak meninggalkan dzikir meskipun hati kita lalai, karena kelalaian tanpa dzikir lebih buruk daripada kelalaian saat berdzikir. Allah SWT dapat mengangkat kita dari dzikir yang disertai kelalaian menuju dzikir yang disertai kesadaran, dan seterusnya hingga mencapai kedekatan yang lebih intim dengan-Nya.

Dzikir merupakan jalan utama bagi mereka yang menempuh perjalanan spiritual menuju Allah. Allah SWT memerintahkan kita untuk terus-menerus menyebut nama-Nya. Dalam pandangan Ibnu Ajibah, dzikir adalah pilar utama dalam perjalanan spiritual, dan merupakan amalan yang paling utama. Allah berfirman, “Sebutlah nama-Ku, Aku akan menyebut namamu,” dan “Wahai orang-orang yang beriman, sebutlah nama Allah dengan sebutan yang banyak.” Hal ini menunjukkan bahwa dzikir seharusnya dilakukan tanpa henti.

Beberapa ulama bahkan menyebut dzikir sebagai kunci untuk menyatukan seorang hamba dengan Allah. Melalui dzikir, seorang hamba dapat memasuki majelis mulia bersama Allah SWT. Syekh Burhanuddin As-Syadzili Al-Hanafi menyatakan bahwa tidak ada ketentuan khusus mengenai lafal dzikir, sehingga berbagai lafal dzikir dapat membuka pintu langit.

Syekh Zarruq menekankan pentingnya dzikir dalam menghidupkan hati. Ia memperingatkan bahwa kelalaian dapat mematikan hati dan berujung pada menganggap baik sesuatu yang sebenarnya buruk. Oleh karena itu, meskipun dalam keadaan lalai, dzikir tetap harus dilakukan karena ia dapat mendekatkan kita kepada Allah. Meskipun hati kita mungkin jauh, lisan kita tetap dekat dengan-Nya selama kita terus berdzikir.

Dalam perjalanan spiritual, seorang murid hanya perlu menjalani sebab-sebab yang ditentukan, sementara kesampaian dan terangkatnya hijab adalah wewenang Allah. Dengan demikian, dzikir menjadi sarana yang sangat penting untuk mendekatkan diri kepada Allah, baik dalam keadaan sadar maupun lalai. Wallahu a’lam.

Google Search Widget
Copy Title and Content
Content has been copied.

November 22

Salam 👋

Apakah ada yang bisa kami bantu?