Hati adalah raja dalam diri manusia yang memiliki kemampuan untuk mengendalikan seluruh anggota tubuh. Jika hati berada dalam keadaan baik, maka anggota tubuh pun akan melakukan perbuatan baik. Sebaliknya, jika hati buruk, maka perbuatan anggota tubuh pun akan tercemar. Rasulullah (SAW) bersabda:
أَلاَ وَإِنَّ فِي الجَسَدِ مُضْغَةً: إِذَا صَلَحَتْ صَلَحَ الجَسَدُ كُلُّهُ، وَإِذَا فَسَدَتْ فَسَدَ الجَسَدُ كُلُّهُ، أَلاَ وَهِيَ القَلْبُ
Artinya: “Ingatlah bahwa dalam tubuh itu ada segumpal daging. Jika daging itu baik, maka baik pula seluruh tubuh. Jika daging itu rusak, maka rusak pula seluruh tubuh. Daging tersebut ialah hati.” (HR Al-Bukhari).
Mengingat peran penting hati, bisikan yang masuk ke dalamnya pun sangat beragam. Berbagai bisikan ini datang silih berganti dan memengaruhi kondisi hati manusia. Syekh Abdul Qadir Jailani menyebutkan enam sumber bisikan yang dapat masuk ke dalam hati.
Dalam hati terdapat enam bisikan: pertama, bisikan hawa nafsu; kedua, bisikan setan; ketiga, bisikan ruh; keempat, bisikan malaikat; kelima, bisikan akal; dan keenam, bisikan yakin.
- Bisikan Nafsu
Bisikan nafsu mendorong hati untuk menggerakkan anggota tubuh guna memenuhi syahwat yang cenderung pada kenikmatan duniawi. Bisikan ini seringkali mengarah pada perbuatan maksiat. - Bisikan Setan
Bisikan setan mengajak hati untuk melakukan dosa dan maksiat yang dapat menyebabkan kehancuran manusia baik di dunia maupun akhirat. Bisikan ini sering kali terkait dengan kekufuran, syirik, keluhan, prasangka buruk terhadap Allah, serta penundaan tobat. - Bisikan Ruh
Berbeda dengan dua bisikan sebelumnya, bisikan ruh mengajak manusia untuk mengikuti kebenaran dan ketaatan kepada Allah serta kegiatan yang membawa keselamatan di dunia dan akhirat. - Bisikan Malaikat
Bisikan malaikat mirip dengan bisikan ruh, dengan suara yang menembus dinding hati untuk mengajak manusia mengikuti kebenaran dan mematuhi perintah Allah. Bisikan ini juga mendorong pada hal-hal yang sesuai dengan ilmu pengetahuan sehingga membawa kepada keselamatan. - Bisikan Akal
Bisikan akal bersifat dinamis dan menjadi perangkat pendukung. Dalam satu waktu, bisikan ini dapat mendukung bisikan nafsu dan setan yang mendorong pada keburukan. Namun, di waktu lain, bisikan ini juga dapat mendukung bisikan ruh dan malaikat yang membawa pada kebaikan. - Bisikan Yakin
Bisikan yakin merupakan inti dari keimanan dan sumber ilmu yang berasal dari Allah. Bisikan ini bersifat eksklusif karena hanya diberikan kepada para kekasih-Nya. Untuk merasakannya, seseorang harus melewati perjuangan lahir dan batin serta mendapatkan persetujuan dari Allah.
Setelah memahami enam sumber bisikan ini, diharapkan umat Islam dapat lebih bijak dalam mengikuti bisikan yang baik, yaitu bisikan ruh dan malaikat, serta mengabaikan bisikan buruk dari nafsu dan setan. Dengan demikian, ada peluang untuk mendapatkan bisikan yakin yang bersumber dari Allah. Wallahu a‘lam.