- 
English
 - 
en
Indonesian
 - 
id

Membangun Komunitas Melalui Teknologi Informasi

Google Search Widget

Modernitas identik dengan kemajuan teknologi, termasuk di dalamnya teknologi informasi. Teknologi Informasi atau Information Technology (IT) merupakan istilah umum untuk segala bentuk teknologi yang membantu manusia dalam membuat, mengubah, menyimpan, mengomunikasikan, dan menyebarkan informasi. IT memungkinkan akses yang lebih luas untuk berinteraksi, namun juga menuntut kewaspadaan dalam memilih komunitas yang tepat.

IT seperti pisau yang dapat memberikan manfaat atau malapetaka, tergantung pada cara penggunaannya. Salah satu manfaat positif dari kemajuan teknologi adalah kemudahan dalam bersilaturahmi, menyambung persaudaraan, dan membentuk komunitas baru. Namun, kemudahan ini juga perlu diimbangi dengan kehati-hatian dalam memilah komunitas yang akan diikuti.

Syekh Zarnuji dalam karyanya memberikan petunjuk penting dalam memilih teman. Ia menekankan agar kita memilih teman yang memiliki kesungguhan, menjaga diri dari hal-hal terlarang, jujur, serta mudah memahami persoalan. Sebaliknya, kita dianjurkan untuk menjauhi teman-teman yang malas, pengangguran, atau suka mengacau.

Nasihat dari Syekh Abut Thayyib juga sangat relevan dalam memilih komunitas. Ia mengungkapkan bahwa berkumpul dengan berbagai golongan membawa dampak tertentu bagi individu. Misalnya, berkumpul dengan orang kaya dapat menumbuhkan kecintaan pada dunia, sedangkan berkumpul dengan orang-orang saleh dapat meningkatkan kecintaan kepada ketaatan. Dengan demikian, penting untuk memperhatikan siapa yang kita ajak berkumpul dan apa dampaknya bagi diri kita.

Di era modern ini, relevansi nasihat tersebut perlu ditelaah kembali. Dalam konteks kehidupan saat ini, penting untuk memiliki tujuan jelas dalam bergaul. Berkumpul dengan orang kaya demi meningkatkan perekonomian bangsa dan agama bisa jadi merupakan sebuah kebaikan. Begitu pula dengan berinteraksi dengan lawan jenis dalam konteks ilmiah yang konstruktif.

Sebaliknya, berteman dengan orang-orang fakir tanpa tujuan yang jelas dapat melemahkan etos kerja dan menciptakan sikap pesimis. Teman yang saleh tidak selalu menjamin kita akan mendapatkan ilmu dan kebaikan; terkadang mereka hanya menjadi simbol tanpa substansi.

Intinya, bukan hanya siapa yang kita jadikan teman, tetapi bagaimana dan untuk apa kita berteman. Penting untuk mengetahui kapan harus melanjutkan pertemanan dan kapan harus mengakhirinya. Hidup ini adalah tentang saling mengenal dan saling membantu, atas dasar kesamaan kita sebagai makhluk Tuhan.

Google Search Widget
Copy Title and Content
Content has been copied.

November 22

Salam 👋

Apakah ada yang bisa kami bantu?