Hasud, hasad, atau iri dengki merupakan sifat tercela dalam Islam. Penyakit ini dianggap lebih berbahaya daripada kejahatan Iblis dan Fir’aun. Umumnya, orang menganggap makhluk yang paling buruk di langit dan di bumi adalah Iblis, sedangkan Fir’aun dianggap sebagai manusia paling jahat. Iblis membangkang dari perintah Tuhan untuk bersujud kepada Nabi Adam, sehingga dilaknat selamanya. Fir’aun pun tak kalah jahat, mengaku sebagai Tuhan dan membunuh bayi laki-laki untuk menghindari pesaing.
Namun, dalam kisah yang diceritakan, terdapat makhluk yang lebih buruk dan lebih jahat daripada Iblis dan Fir’aun. Suatu ketika, Iblis bertandang ke istana Fir’aun dan mengetuk pintu. Ketika Fir’aun bertanya siapa yang datang, Iblis menjawab dengan ketus. Setelah Iblis masuk, Fir’aun menguji kecerdasannya dengan bertanya siapa orang yang lebih buruk daripada mereka berdua. Iblis menjawab bahwa orang yang hasud, yang menginginkan hilangnya kenikmatan dan kebahagiaan orang lain, adalah yang lebih buruk.
Iblis melanjutkan ceritanya tentang seorang tetangga yang selalu memenuhi ajakan kejahatannya. Ketika Iblis menawarkan untuk memenuhi permintaan tetangganya, ia justru diminta untuk membunuh seekor sapi milik tetangga lain. Iblis merasa tidak mampu melakukannya dan menawarkan sepuluh ekor sapi sebagai gantinya, tetapi tetangganya tetap bersikukuh ingin sapi itu dibunuh. Dari sini, Iblis menyimpulkan bahwa orang yang hasud adalah lebih buruk daripada dirinya dan Fir’aun.
Kisah ini diambil dari kitab al-Jawahir al-Lu’lu’iyah karya Syekh Muhammad al-Jurdani. Dengan demikian, kita dapat memahami bahwa orang yang hasud, yang menginginkan hilangnya kenikmatan dan kebahagiaan orang lain, lebih jahat daripada Iblis dan Fir’aun. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk menghindari sifat hasud agar tidak menjadi lebih jahat daripada mereka. Wallahu a’lam.