Setiap orang tua tentu menginginkan anaknya sukses. Banyak cara yang dapat ditempuh untuk mencapai tujuan tersebut, salah satunya adalah dengan bersikap dermawan kepada ulama. Menghormati orang-orang yang berilmu adalah salah satu cara untuk menghormati ilmu itu sendiri. Dalam tradisi keilmuan Islam, menghormati guru sangatlah penting; tanpa penghormatan kepada guru, ilmu yang diperoleh seseorang bisa menjadi tidak bermanfaat.
Ada banyak cara untuk mengekspresikan rasa hormat kepada orang-orang berilmu, salah satunya adalah dengan memberi bingkisan, meskipun sedikit. Ini merupakan salah satu cara yang dilakukan oleh ulama salaf untuk menunjukkan rasa hormat mereka kepada para ulama. Dalam sebuah syair disebutkan:
رَأَيْت أَحَقَّ الْحَقِّ حَقَّ الْمُعَلِّمِ *** وَأَوْجَبَهُ حِفْظًا عَلَى كُلِّ مُسْلِمِ
لَقَدْ حَقَّ أَنْ يُهْدَى إلَيْهِ كَرَامَةً *** لِتَعْلِيمِ حَرْفٍ وَاحِدٍ أَلْفُ دِرْهَمِ
Artinya, “Tidak ada hak yang lebih besar kecuali hak guru (orang yang berilmu). Ini wajib dipelihara oleh semua umat Islam. Sungguh pantas bila ia diberi sebuah penghormatan, karena mengajar satu huruf dengan hadiah seribu dirham.”
Di Indonesia, kebiasaan memberi bingkisan kepada para ulama telah menjadi tradisi turun-temurun, yang dikenal dengan istilah ‘sowan’. Tradisi ini melibatkan penghadapan kepada orang-orang berilmu seperti kiai dan ustadz, lalu bersalaman dan memberikan sejumlah uang sebagai bentuk penghormatan dan untuk mengharapkan berkah dari mereka.
Tradisi ini merupakan salah satu ekspresi memuliakan ilmu yang sudah dipraktikkan oleh para ulama sejak dahulu. Dalam beberapa kitab, dijelaskan bahwa bersikap dermawan kepada ulama dapat menjadi penyebab anak-anak tumbuh sebagai orang yang berilmu. Syekh Burhanuddin az-Zarnuji, seorang ulama terkemuka, mengutip gurunya yang mengatakan:
مَنْ أَرَادَ أَنْ يَكُوْنَ اِبْنُهُ عَالِمًا يَنْبَغِي أَنْ يُرَاعِي الْغُرَبَاءَ مِنَ الْفُقَهَاءِ وَيُكْرِمُهُمْ وَيُعَظِّمُهُمْ وَيُعْطِيْهِمْ شَيْئًا فَاِنْ لَمْ يَكُنْ اِبْنُهُ عَالِمًا يَكُوْنُ حَافِدُهُ عَالِمًا
Artinya, “Barangsiapa yang menghendaki anaknya menjadi orang berilmu, maka hendaklah ia menghormati ahli agama dari kalangan fuqaha, memuliakan, mengagungkan, dan memberi mereka hadiah. Jika anaknya tidak menjadi orang berilmu, maka cucunya yang akan menjadi orang berilmu.”
Memberikan bingkisan, atau di Indonesia dikenal dengan sebutan “amplop”, juga menjadi salah satu alternatif untuk menjadikan anak sebagai orang yang berilmu. Dalam hal ini, terdapat kisah yang dicatat oleh Syekh az-Zarnuji, bahwa suatu ketika ada seorang alim yang ditanya tentang sebab-sebab ia mendapatkan ilmu. Ia menjawab bahwa hal itu berkat orang tuanya yang dermawan kepada ulama.
Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa tradisi sowan dan memberi amplop kepada ulama adalah tradisi yang sangat mulia dan diagungkan. Faedah dari tradisi ini akan menjadikan anak-anak sebagai orang berilmu, atau jika tidak, maka cucu-cucu mereka yang akan Allah jadikan sebagai orang alim. Wallahu a’lam.