Salah satu representasi dari seorang Muslim yang taat adalah memiliki sikap takwa kepada Allah ‘azza wa jall. Dengan bertakwa, seseorang akan tumbuh menjadi pribadi yang memiliki sikap mental positif terhadap semua kewajiban beragama. Istilah takwa merupakan pokok dalam Islam; bahkan, Allah mengulang kata takwa (تقوى) sebanyak 15 kali dalam Al-Qur’an. Ini menunjukkan bahwa ketakwaan adalah salah satu ajaran pokok yang harus dimiliki oleh umat Islam.
Allah berfirman dalam Al-Qur’an, Surat Al-Hujurat ayat 13:
إِنَّ أَكْرَمَكُمْ عِنْدَ اللَّهِ أَتْقَاكُمْ
Artinya: “Sesungguhnya yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling bertakwa. Sungguh, Allah Maha Mengetahui, Mahateliti.”
Rasulullah (SAW) juga mengajarkan bahwa salah satu cara untuk masuk surga adalah dengan bertakwa. Dalam sebuah hadits, beliau bersabda:
تَقْوَى اللهِ وَحُسْنُ الْخُلُقِ
Artinya: “Takwa kepada Allah dan akhlak yang baik.” (HR Abu Hurairah).
Definisi Takwa
Syekh Hafidz Hasan al-Mas’udi, seorang ulama besar Al-Azhar Mesir, mendefinisikan takwa sebagai sikap positif untuk selalu taat dalam menjalankan perintah Allah dan menjauhi larangan-Nya, baik secara jelas maupun tersembunyi. Takwa tidak akan sempurna tanpa menghindari perbuatan-perbuatan yang hina dan tidak pula sempurna jika tidak disertai dengan perbuatan baik.
Penyebab Takwa
Untuk menjadi pribadi yang bertakwa, seseorang perlu mengetahui penyebab-penyebab ketakwaan. Menurut Syekh Hasan, ada tiga cara yang dapat dilakukan:
- Mengakui Kehinaan Diri
Seseorang harus menyadari bahwa dirinya adalah hamba yang hina dan lemah, sedangkan Allah adalah Dzat Yang Maha Kuasa. Dengan pengakuan ini, seseorang tidak akan merasa pantas untuk bermaksiat kepada Allah. - Mengingat Kebaikan Allah
Selalu mengingat kebaikan yang Allah berikan kepada manusia, tanpa membedakan antara yang taat dan yang bermaksiat. Dengan mengingat kebaikan-Nya, seseorang akan lebih mudah bersyukur dan tidak ingkar atas nikmat yang diberikan. - Mengingat Kematian
Mengingat kematian akan membuat seseorang lebih hati-hati dan istiqamah dalam menjalankan kewajiban serta menjauhi larangan. Kesadaran akan dua tempat peristirahatan setelah mati—surga dan neraka—akan mendorong individu untuk berbuat baik.
Manfaat bagi Orang Bertakwa
Setelah memahami definisi dan penyebab takwa, penting untuk mengetahui manfaat yang akan didapatkan oleh orang-orang yang bertakwa. Syekh Hasan menyebutkan dua manfaat utama:
- Manfaat di Dunia
Orang yang bertakwa akan mendapatkan derajat tinggi dalam pandangan manusia, dianggap baik, dan diperlakukan dengan baik. Mereka akan dimuliakan oleh orang-orang di sekitarnya. - Manfaat di Akhirat
Di akhirat, orang yang bertakwa akan selamat dari neraka dan beruntung masuk surga. Allah berfirman dalam Surat An-Nahl ayat 128:
إِنَّ اللّهَ مَعَ الَّذِينَ اتَّقَواْ وَّالَّذِينَ هُم مُّحْسِنُونَ
Artinya: “Sungguh, Allah beserta orang-orang yang bertakwa dan orang-orang yang berbuat kebaikan.”
Dengan penjelasan ini, semoga kita selalu termotivasi untuk meningkatkan ibadah dan kebaikan lainnya, hingga menjadi hamba yang bertakwa kepada Allah dan meraih manfaat-manfaat tersebut.