Islam mengajarkan agar kita selalu menampilkan wajah cerah dan ceria di hadapan orang lain. Hal ini penting karena senyum dan sikap positif dapat mempengaruhi suasana hati orang di sekitar kita. Dalam Al-Qur’an, Allah memerintahkan umat-Nya untuk tidak bermuka masam, sebagaimana tercermin dalam kisah Surat Abasa. Rasulullah (SAW) menekankan pentingnya menjaga sikap dan ucapan kita kepada orang lain.
Rasulullah (SAW) bersabda:
مَنْ كَانَ يُؤْمِنُ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الآخِرِ فَلْيَقُلْ خَيْراً أَوْ لِيَسْكُتْ
Artinya: “Siapa saja yang beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaklah ia berkata baik atau diam.” (HR Al-Bukhari dan Muslim).
Kisah Mu’adz bin Jabal
Suatu ketika, Mu’adz bin Jabal (RA) merasa heran ketika Nabi (SAW) memerintahkannya untuk menjaga lisan. Ia bertanya, “Apakah kita akan disiksa hanya karena ucapan?” Nabi menjawab, “Aneh kamu, bukankah yang membuat manusia dilemparkan ke neraka adalah ucapan-ucapan dosanya?” (HR At-Tirmidzi).
Keutamaan Senyum
Senyum dan wajah cerah tidak hanya menciptakan suasana yang baik, tetapi juga memiliki nilai ibadah. Dalam hadits yang diriwayatkan oleh Abu Dzar (RA), Rasulullah (SAW) menyatakan bahwa senyummu di hadapan saudaramu bernilai sedekah.
Dari Abu Dzar ra, Rasulullah saw bersabda:
تَبَسُّمُكَ في وَجْهِ أَخِيْكَ صدقةٌ
Artinya: “Senyummu di hadapan saudaramu adalah sedekah.” (HR At-Tirmidzi).
Selain itu, ucapan yang baik juga dianggap sebagai sedekah. Dalam hadits yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah (RA):
وَالْكَلِمَةُ الطَّيِّبَةُ صَدَقَةٌ
Artinya: “Ucapan yang enak bernilai sedekah.” (HR Bukhari dan Muslim).
Amalan yang Membawa ke Surga
Rasulullah (SAW) juga mengajarkan bahwa amalan yang dapat mengantarkan seseorang ke surga adalah memberi makan, menebar salam, dan berkata baik. Dalam hadits yang diriwayatkan oleh Miqdam bin Syuraih (RA), Rasulullah (SAW) bersabda:
مُوْجِبُ الجَنَّةِ إِطْعَامُ الطَّعَامِ وَإِفْشَاءُ السَّلَامِ وَحُسْنُ الكَلَامِ
Artinya: “(Amal) yang menyebabkan masuk surga adalah memberi makan, menebar salam, dan ucapan yang baik.” (HR At-Thabarani).
Kesimpulan
Dari berbagai riwayat ini, dapat disimpulkan bahwa berwajah cerah, bersikap positif, dan menggunakan bahasa yang baik di depan publik adalah tindakan yang sangat dianjurkan dalam Islam. Hal ini tidak hanya menciptakan suasana yang harmonis, tetapi juga mendatangkan pahala. Marilah kita terus berusaha untuk menjaga sikap dan ucapan kita agar selalu mencerminkan nilai-nilai kebaikan. Wallahu a’lam.