- 
English
 - 
en
Indonesian
 - 
id

Sifat Orang Beriman yang Disebutkan Rasulullah (SAW)

Google Search Widget

Dalam Islam, sifat orang beriman sangat erat kaitannya dengan akhlak terpuji. Rasulullah (SAW) mengaitkan keimanan umat Islam dengan kebaikan akhlak, yang merupakan sikap dan perilaku yang mencerminkan nilai-nilai Islam. Imam Al-Ghazali dalam kitabnya, Ihya Ulumiddin, menegaskan bahwa inti dari sifat orang yang beriman adalah akhlak yang baik. Hal ini tercermin dalam banyak hadits yang menghubungkan keimanan dengan akhlak terpuji.

Berikut adalah beberapa hadits yang menunjukkan sifat-sifat orang beriman:

  1. Hubungan Persaudaraan
    Rasulullah (SAW) bersabda:
    المؤمن يحب لأخيه ما يحب لنفسه
    Artinya: “Orang yang beriman mencintai saudaranya sebagaimana ia mencintai dirinya sendiri.” (HR Bukhari dan Muslim).
  2. Sikap Terhadap Tamu
    Rasulullah (SAW) bersabda:
    من كان يؤمن بالله واليوم الآخر فليكرم ضيفه
    Artinya: “Siapa saja yang beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaklah ia memuliakan tamunya.” (HR Muttafaq alaihi).
  3. Sikap Bertetangga
    Rasulullah (SAW) bersabda:
    من كان يؤمن بالله واليوم الآخر فليكرم جاره
    Artinya: “Siapa saja yang beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaklah ia memuliakan tetangganya.”
  4. Menahan Diri dari Ucapan Negatif
    Rasulullah (SAW) bersabda:
    من كان يؤمن بالله واليوم الآخر فليقل خيرا أو ليصمت
    Artinya: “Siapa saja yang beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaklah ia berkata yang baik atau diam.” (HR Muttafaq Alaih).
  5. Tanda Kesempurnaan Keimanan
    Rasulullah (SAW) bersabda:
    أكمل المؤمنين إيمانا أحسنهم أخلاقا
    Artinya: “Mukmin yang paling sempurna imannya adalah mereka yang paling baik akhlaknya.”
  6. Ketenangan dalam Pembawaan Diri
    Rasulullah (SAW) bersabda:
    إذا رأيتم المؤمن صموتا وقورا فادنوا منه فإنه يلقن الحكمة
    Artinya: “Kalau kalian melihat orang beriman yang lebih memilih diam dan berpembawaan tenang, dekatilah ia karena ia telah dianugerahkan kebijaksanaan.” (HR Ibnu Majah).
  7. Kesenangan dalam Berbuat Baik
    Rasulullah (SAW) bersabda:
    من سرته حسنته وساءته سيئته فهو مؤمن
    Artinya: “Siapa saja yang perbuatan baiknya membuat dirinya senang dan perbuatan jahatnya membuat dirinya sedih, maka ia adalah orang beriman.” (HR Ahmad, At-Thabarani, dan Al-Hakim).
  8. Cara Memandang Sahabat
    Rasulullah (SAW) bersabda:
    لا يحل لمؤمن أن يشير إلى أخيه بنظرة تؤذيه
    Artinya: “Seorang mukmin tidak halal menunjuk isyarat kepada saudaranya dengan pandangan yang menyakitkan.” (HR Ibnul Mubarak).
  9. Larangan Menghadirkan Rasa Takut
    Rasulullah (SAW) bersabda:
    لا يحل لمسلم أن يروع مسلما
    Artinya: “Seorang mukmin tidak halal membuat takut saudara Muslim lainnya.” (HR At-Thabarani dan At-Thayalisi).
  10. Larangan Membuka Rahasia Orang Lain
    Rasulullah (SAW) bersabda:
    إنما يتجالس المتجالسان بأمانة الله عز وجل فلا يحل لأحدهما أن يفشي على أخيه ما يكرهه
    Artinya: “Dua orang dapat duduk berkumpul dengan menanggung amanat dari Allah, salah seorang di antara keduanya tidak halal untuk menyebarkan rahasia saudaranya yang ia tidak sukai.” (HR Abu Dawud dan At-Tirmidzi).

Dari hadits-hadits di atas, kita dapat menyimpulkan bahwa akhlak terpuji merupakan ciri khas orang beriman. Ketaatan kepada Allah dan perilaku baik terhadap sesama adalah bagian integral dari keimanan. Semoga kita dapat meneladani akhlak Rasulullah (SAW) dan menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari. Wallahu a’lam.

Google Search Widget
Copy Title and Content
Content has been copied.

November 25

Salam 👋

Apakah ada yang bisa kami bantu?