Di era media sosial dan arus informasi global yang cepat, segala hal yang dipublikasikan di ruang digital dapat dengan cepat tersebar dan diketahui oleh masyarakat luas. Perkembangan media komunikasi dan informasi saat ini bagaikan pisau bermata dua. Jika digunakan dengan bijak, media sosial dapat memberikan banyak dampak positif. Namun, jika dijadikan sebagai wadah untuk melakukan tindak kejahatan, maka dampaknya akan negatif bagi diri sendiri dan orang lain.
Fenomena perkembangan teknologi modern ini tidak mengganggu ajaran Islam, karena ajaran yang dibawa oleh Nabi Muhammad (SAW) adalah ajaran yang bersifat universal. Nilai-nilai dakwah yang disampaikan oleh Nabi tidak terbatas oleh ruang dan waktu. Selama kita tetap berada dalam prinsip-prinsip yang diajarkan oleh Nabi, kita dapat berekspresi secara leluasa menjalankan ajaran Islam kapan pun dan di mana pun, termasuk menyambut perkembangan teknologi modern dengan tetap menjaga prinsip ajaran Nabi.
Nabi Muhammad (SAW) sering berkumpul bersama para sahabat untuk membahas perihal agama, namun beliau tidak pernah menegaskan secara spesifik mengenai medan dakwah yang harus ditempuh. Beliau hanya memberikan panduan agar para sahabat menjaga prinsip-prinsip yang telah diajarkan, karena medan dakwah akan selalu berubah seiring berjalannya waktu, sementara prinsip ajaran Nabi akan tetap utuh.
Menjadikan media sosial sebagai medan dakwah bukanlah hal yang salah, asalkan kita mengimplementasikan prinsip ajaran Rasulullah (SAW). Salah satu prinsip yang diajarkan adalah sifat jujur dan dapat dipercaya. Nabi Muhammad (SAW) bersabda, “Seorang pedagang yang jujur dan amanah (terpercaya) akan (dikumpulkan) bersama para Nabi, orang-orang shiddiq, dan orang-orang yang mati syahid pada hari kiamat” (HR. At-Tirmidzi). Hadits ini mengingatkan kita untuk senantiasa menjaga integritas dalam berbisnis dan dalam segala aspek kehidupan.
Para pendakwah di era digital harus menjaga prinsip jujur dan amanah dalam menyebarkan informasi di media sosial. Kita tidak boleh berkhianat atau berbohong dengan menyampaikan informasi yang dusta, palsu, atau hoaks. Rasulullah (SAW) diutus oleh Allah (SWT) sebagai rahmat bagi seluruh alam, bukan hanya untuk umat Islam. Sebagaimana firman Allah dalam Al-Qur’an surat Al-Anbiya ayat 107, “Dan Kami tidak mengutus engkau (Muhammad) melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi seluruh alam.”
Sebagai umat Muslim, kita memiliki tanggung jawab untuk meneruskan dakwah Rasulullah (SAW) dengan memegang prinsip-prinsip yang telah beliau wariskan, yaitu jujur, amanah, penuh kasih sayang, dan menjadi teladan dengan menghidupkan akhlak yang baik. Medan dakwah Islam kini lebih luas, mencakup dunia digital. Riset menunjukkan bahwa lebih dari separuh penduduk Indonesia aktif menggunakan media sosial. Pada Januari 2021, pengguna media sosial di Indonesia mencapai 170 juta dari total 274,9 juta.
Jika umat Muslim tidak memanfaatkan media sosial sebagai medan dakwah, dakwah Islam akan terbatas di tempat ibadah dan majelis ilmu saja. Nabi Muhammad (SAW) tidak membatasi medan dakwah umatnya, menunjukkan bahwa Islam adalah agama yang berkemajuan dan ajarannya dapat dihidupkan di mana pun dan kapan pun.
Umat Muslim di era teknologi modern harus memanfaatkan media sosial untuk menebar dakwah Islam rahmatan lil ‘alamin. Kita harus memastikan bahwa dakwah Islam di media sosial tidak dipenuhi oleh “pendakwah” yang menebar kebencian dan kekerasan. Implementasi ajaran Islam rahmatan lil ‘alamin harus dilakukan dengan cara menebar narasi positif, ramah, merangkul, membina, saling menghargai, dan memberikan konten-konten yang edukatif.
Tentu saja, semua ini harus dibarengi dengan pemahaman ilmu keislaman yang mapan. Kita harus belajar Islam kepada guru yang benar agar tidak menyebarkan pemahaman yang salah. Sebagai penutup, mari kita saling bahu-membahu dalam menjaga prinsip dan ajaran Islam yang telah diwariskan oleh Nabi Muhammad (SAW). Kita harus mewarnai media sosial dengan konten-konten kekinian yang lahir dari pemahaman Islam rahmatan lil ‘alamin, mengajak pada kebaikan, membangun perdamaian, serta menjadi peneduh dan penyejuk bagi umat.