- 
English
 - 
en
Indonesian
 - 
id

Empat Kelompok Jahil dalam Interaksi Tanya Jawab Menurut Imam Al-Ghazali

Google Search Widget

Sebagai makhluk sosial, manusia membutuhkan interaksi dengan orang lain, termasuk dalam bentuk tanya jawab dan diskusi. Imam Al-Ghazali dalam kitab “Ayyuhal Walad” mengidentifikasi empat kelompok yang terinfeksi penyakit jahil (kebodohan) dalam konteks interaksi ini. Dari empat kelompok tersebut, hanya satu yang layak diajak bicara untuk menjawab pertanyaan atau menyampaikan ilmu, sementara tiga kelompok lainnya sebaiknya tidak diberi respons, karena diskusi dengan mereka hanya akan menghabiskan waktu dan energi.

  1. Orang Jahil yang Menyimpan Dengki dan Benci: Kelompok ini mengajukan pertanyaan dengan niat yang tidak baik. Meskipun dijawab dengan baik dan benar, jawaban tersebut akan dianggap salah dan justru menambah kebencian dan permusuhan terhadap orang yang menjawab. Bagi mereka yang sudah tertanam benci, kebenaran dan kesalahan akan dianggap sama, dan mereka dapat berperan sebagai pengadu domba antara ulama.
  2. Orang Jahil yang Ngeyel: Kelompok ini memiliki sedikit pengetahuan tetapi meremehkan kapasitas keilmuan orang lain, terutama mereka yang telah belajar dan mengaji selama bertahun-tahun. Jika orang jahil semacam ini mengajukan pertanyaan, tidak perlu dijawab, karena mereka telah membangun persepsi bahwa orang lain tidak mungkin bisa memberikan jawaban yang memadai.
  3. Jahil yang Sulit Diberikan Penjelasan: Kelompok ini memiliki keterbatasan dalam daya tangkap dan tidak dapat menerima penjelasan apa pun. Imam Al-Ghazali menganjurkan untuk tidak memberikan jawaban kepada mereka. Hal ini sesuai dengan sabda Rasulullah (SAW), “Kami, para nabi, diperintahkan untuk berbicara kepada manusia menurut kemampuan akal pikiran mereka.”
  4. Jahil yang Bersih Hatinya: Kelompok ini memiliki kemampuan untuk menangkap ilmu dan hati yang tidak terkontaminasi oleh hasut, dengki, atau amarah. Mereka memiliki keinginan untuk menghilangkan kebodohan. Pertanyaan yang diajukan oleh kelompok ini harus dijawab secara tuntas agar mereka mendapatkan jawaban yang memuaskan.

Imam Al-Ghazali menekankan pentingnya mengenali kelompok-kelompok ini dalam berinteraksi. Dengan cara ini, kita dapat lebih bijaksana dalam memberikan respon terhadap pertanyaan dan diskusi, sehingga tidak terjebak dalam perdebatan yang tidak produktif. Menghadapi orang-orang yang jahil dengan cara yang tepat akan membantu kita menjaga kualitas interaksi dan berbagi ilmu dengan cara yang lebih efektif. Wallahu a’lam.

Google Search Widget
Copy Title and Content
Content has been copied.

February 6

Salam 👋

Apakah ada yang bisa kami bantu?