Secara harfiah, zikir berarti mengingat Allah SWT melalui berbagai bacaan dan kalimat thayyibah. Dalam praktiknya, zikir bukanlah proses instan, melainkan diperoleh melalui ilmu, sehingga dzikir yang dilakukan dapat tersambung (wushul) dengan Tuhannya. Al-Qur’an banyak menjelaskan tentang zikir dan keterangan mengenai ahli zikir. Lalu, siapakah ahli zikir itu?
Pertanyaan ini dapat dijawab melalui keterangan dalam QS Al-Anbiya’ ayat 7: “Kami tiada mengutus rasul-rasul sebelum kamu (Muhammad), melainkan beberapa orang laki-laki yang Kami beri wahyu kepada mereka, maka tanyakanlah olehmu kepada orang-orang yang berilmu, jika kamu tiada mengetahui.” Ayat ini secara jelas menyebutkan bahwa ahli zikir adalah orang-orang berilmu.
Selanjutnya, siapakah orang-orang berilmu itu? Habib Muhammad Luthfi bin Yahya dalam bukunya “Secercah Tinta” menjelaskan bahwa ahli zikir adalah para wali dan ulama yang memiliki rasa takut (khasyyah) kepada Allah SWT. Dengan demikian, manusia yang taat dan memiliki rasa takut kepada Allah juga termasuk dalam kategori ahli zikir.
Namun, penting untuk dipahami bahwa ahli zikir bukan sekadar orang yang pintar. Ahli zikir adalah orang yang ‘arif, atau rijalul ‘arif. Menurut Habib Luthfi, orang ‘arif sudah pasti ibadahnya baik, dan ini diakui oleh Allah yang menciptakan. Para wali, ulama, dan orang-orang ‘arif adalah sumber akidah, yang membantu umat Islam memahami agama dengan sumber-sumber yang mutawatir dan dapat dipertanggungjawabkan, serta tersambung hingga kepada Nabi Muhammad (SAW).
Kebesaran Al-Qur’an pertama kali disaksikan oleh Nabi Muhammad, dan Al-Qur’an menjadi syahadah (saksi) bagi kebesaran Baginda Nabi. Dengan demikian, semua yang disebutkan saling menyaksikan satu sama lain. Hal ini menunjukkan pentingnya peran ahli zikir dalam menjaga dan menyebarkan nilai-nilai keagamaan, serta memperkuat ikatan spiritual di antara umat.
Dengan memahami siapa ahli zikir dan peran mereka, kita diharapkan dapat lebih menghargai pentingnya zikir dalam kehidupan sehari-hari dan berusaha untuk menjadi bagian dari mereka yang mengingat Allah dengan tulus dan ikhlas. Wallahu a’lam.
