Dalam kehidupan sosial, interaksi antar manusia sangatlah penting, dan salah satu aspek yang sering muncul adalah keinginan untuk mendapatkan perhatian atau pengakuan dari orang lain. Namun, dalam konteks ini, Imam Al-Ghazali mengingatkan kita tentang bahaya sikap “caper” (cari perhatian) yang dapat mengarah pada perilaku tidak terpuji.
Imam Al-Ghazali menekankan bahwa keikhlasan dalam beramal harus menjadi prioritas. Meskipun mendapatkan pujian dari orang lain itu menyenangkan, kita tidak seharusnya membiarkan pujian tersebut mempengaruhi sikap dan tindakan kita. Dalam pandangan beliau, orang yang senang mencari perhatian dengan cara yang tidak benar akan kehilangan esensi dari amal itu sendiri.
Salah satu kutipan menarik dari Imam Al-Ghazali adalah tentang pentingnya menjaga sikap dan perilaku kita. Ia mengatakan, “Orang yang memandang rendah orang lain karena merasa lebih baik, sebenarnya telah terjerumus dalam kebodohan.” Ini menunjukkan bahwa kesombongan dan sikap merendahkan orang lain tidak hanya merugikan hubungan sosial, tetapi juga dapat mengganggu spiritualitas kita.
Dalam konteks ini, kita harus menyadari bahwa pujian dan perhatian dari orang lain tidaklah abadi. Yang lebih penting adalah bagaimana kita menjaga hati dan niat kita dalam beramal. Dengan menjaga keikhlasan, kita dapat terhindar dari jebakan riya’ dan tetap fokus pada tujuan utama kita, yaitu mendekatkan diri kepada Allah (SWT).
Imam Al-Ghazali juga mengingatkan kita bahwa setiap amal yang kita lakukan, meskipun kecil, akan dihargai oleh Allah selama kita melakukannya dengan niat yang tulus. Oleh karena itu, mari kita berusaha untuk beramal dengan ikhlas dan tidak terjebak dalam keinginan untuk mendapatkan perhatian dari orang lain.
Semoga kita selalu diberikan kemampuan untuk menjaga hati dan niat kita, serta berusaha untuk menjadi pribadi yang lebih baik dalam setiap aspek kehidupan. Wallahu a’lam.