- 
English
 - 
en
Indonesian
 - 
id

Tiga Jenis Kesombongan yang Terpuji

Google Search Widget

Dalam konteks interaksi sosial dan ibadah, kesombongan sering kali dipandang sebagai sifat tercela. Namun, Imam Al-Ghazali menjelaskan bahwa ada beberapa kondisi di mana sikap angkuh atau “sombong” bisa dianggap terpuji. Hal ini penting untuk dipahami agar kita dapat bersikap bijaksana dalam berbagai situasi. Berikut adalah tiga jenis kesombongan yang terpuji menurut ajaran Islam:

  1. Sombong kepada Orang yang Sombong: Dalam sebuah hadits, Rasulullah (SAW) menyatakan bahwa bersikap angkuh kepada mereka yang angkuh adalah bagian dari sedekah. Ketika seseorang merendah di hadapan orang-orang yang congkak, mereka justru akan semakin terjebak dalam kesombongan. Sebaliknya, dengan menegur atau menunjukkan sikap tegas kepada mereka, kita dapat membantu mereka menyadari bahwa mereka tidak sebaik yang mereka kira. Imam Abu Hanifah juga berpendapat bahwa merendah kepada orang yang tidak menghargai kita adalah tindakan zalim.
  2. Sombong di Tengah Kecamuk Perang: Dalam situasi peperangan, sikap angkuh dapat digunakan untuk menggertak musuh dan memporak-porandakan kekuatan mereka. Ini adalah bentuk keberanian yang diperlukan untuk menjaga semangat juang dan meningkatkan moral pasukan.
  3. Sombong Saat Bersedekah: Dalam konteks bersedekah, menunjukkan sikap percaya diri dan tidak merasa membutuhkan materi yang diberikan kepada orang lain dapat membantu penerima merasa lebih nyaman. Misalnya, jika seseorang berkata, “Saya tidak butuh ini, tetapi saya ingin memberikannya kepada Anda,” maka penerima akan merasa lebih dihargai dan tidak terbebani oleh pemberian tersebut. Sebaliknya, jika seseorang bersikap terlalu merendah saat bersedekah, hal itu bisa membuat penerima merasa tidak nyaman dan berat hati untuk menerima.

Imam Al-Ghazali juga mengingatkan bahwa kesombongan yang dicintai Allah adalah ketika seseorang menunjukkan keberanian di medan perang dan ekspresi besar hati saat memberi sedekah. Dengan memahami konteks ini, kita dapat melihat bahwa tidak semua bentuk kesombongan itu buruk. Dalam beberapa situasi, sikap angkuh dapat menjadi bagian dari strategi untuk mencapai tujuan yang lebih besar, seperti menjaga kehormatan diri dan membantu orang lain.

Oleh karena itu, mari kita berusaha untuk memahami dan menerapkan ajaran ini dalam kehidupan sehari-hari, agar kita dapat berinteraksi dengan baik dan bijaksana, serta menjaga akhlak yang mulia di tengah masyarakat. Semoga tulisan ini bermanfaat. Wallahu a’lam.

Google Search Widget
Copy Title and Content
Content has been copied.

December 23

Salam 👋

Apakah ada yang bisa kami bantu?