Hidayah adalah istilah yang sering kita dengar dan umumnya dipahami sebagai petunjuk ilahi. Menurut Imam Al-Ghazali, hidayah adalah satu-satunya jalan untuk mencapai kebahagiaan di akhirat. Dia menekankan pentingnya pemahaman akan konsep ini, sebab tanpa hidayah, seseorang tidak akan dapat meraih keutamaan apapun. Dalam hal ini, Imam Al-Ghazali mengutip Surat An-Nur ayat 21 yang menyatakan bahwa karunia dan rahmat Allah adalah kunci untuk membersihkan diri dari perbuatan keji.
Lebih lanjut, Imam Al-Ghazali juga mengutip hadits dari Rasulullah Muhammad (SAW) yang menyatakan bahwa tiada seorang pun yang dapat masuk surga kecuali dengan rahmat Allah, termasuk diri beliau sendiri. Dalam pandangan Al-Ghazali, hidayah memiliki tiga tingkatan yang berbeda.
Tingkatan pertama adalah pemahaman tentang baik dan buruk, yang dikenal sebagai hidayah umum. Allah memberikan hidayah ini kepada semua hamba-Nya, baik melalui akal pikiran maupun melalui lisan para utusan-Nya. Dalam Surat Al-Balad ayat 10, Allah menyatakan bahwa Dia telah menunjukkan dua jalan, yaitu kebajikan dan kejahatan. Namun, seringkali manusia memilih untuk menutup diri dari hidayah karena kedengkian, kesombongan, dan nafsu duniawi.
Tingkatan kedua adalah cahaya ilmu dan amal saleh. Hidayah ini diberikan kepada sebagian hamba-Nya yang telah melalui proses spiritual dan memiliki kesiapan dalam ilmu dan amal. Hidayah ini merupakan hasil dari mujahadah, yaitu usaha untuk mendekatkan diri kepada Allah. Dalam Surat Al-Ankabut ayat 69, Allah menjanjikan bahwa orang-orang yang berjuang untuk mencari keridhaan-Nya akan ditunjukkan jalan-jalan-Nya.
Tingkatan ketiga adalah cahaya alam kenabian dan kewalian, yang merupakan puncak dari hidayah Allah. Hidayah ini hanya diperoleh setelah melalui mujahadah yang maksimal dan sangat mulia karena dinisbahkan kepada Allah. Dalam Surat Al-An’am ayat 71, Allah menegaskan bahwa petunjuk-Nya adalah petunjuk yang sebenarnya. Hidayah ini menerangi jalan hidup para nabi dan wali Allah, yang merupakan orang-orang pilihan yang hidup dengan kesadaran penuh baik lahir maupun batin.
Dengan memahami ketiga tingkatan hidayah ini, kita diharapkan dapat lebih mendekatkan diri kepada Allah dan meraih kebahagiaan yang sejati.