Setiap manusia, baik yang saleh maupun yang tidak, pasti akan menghadapi kematian. Namun, ketika orang-orang saleh meninggalkan dunia ini satu per satu, nilai dan harkat manusia akan merosot. Dengan hilangnya orang-orang saleh, dunia akan dipenuhi oleh mereka yang tidak saleh, sehingga nilai-nilai kesalehan semakin tidak terlihat. Hal ini berimplikasi pada derajat manusia di sisi Allah (SWT), sebagaimana disebutkan dalam hadits riwayat Imam Bukhari.
Dalam hadits tersebut, Rasulullah (SAW) menyampaikan bahwa orang-orang saleh akan pergi satu per satu hingga yang tersisa hanya orang-orang yang tidak dipedulikan oleh Allah. Hal ini diungkapkan dalam sabda beliau: “Orang-orang saleh pergi satu per satu sehingga tersisa hanya ampas gandum dan kurma di mana Allah tidak lagi mempedulikan mereka sama sekali.” Fenomena kematian orang saleh ini menjadi salah satu tanda menjelang hari kiamat. Hadits ini mengingatkan kita untuk mengikuti jejak orang-orang baik dan tidak menyalahi mereka, agar tidak tergolong dalam golongan yang diabaikan oleh Allah.
Ibnu Bathal menegaskan bahwa hilangnya orang-orang saleh di akhir zaman akan meninggalkan dunia yang dikuasai oleh orang-orang jahat. Dalam konteks ini, dia mengutip hadits yang menunjukkan kemungkinan kosongnya dunia dari ulama, sehingga yang tersisa hanya orang awam. Kondisi ini akan semakin parah menjelang hari kiamat, di mana kebodohan, nafsu pertikaian, dan pembunuhan akan mendominasi kehidupan manusia.
Rasulullah (SAW) juga bersabda bahwa menjelang hari kiamat, kebodohan akan meningkat dan ilmu akan diangkat. Setiap kali seorang ulama meninggal, ilmu yang mereka bawa akan berkurang dari muka bumi. Dengan demikian, ketika orang-orang saleh dan ulama pergi satu per satu, Allah akan semakin tidak peduli terhadap manusia-manusia yang bodoh dan jahat.
Keberadaan orang-orang saleh dan ulama sangat penting dalam menjaga nilai-nilai kebaikan di muka bumi. Ketika mereka tiada, dunia akan semakin gelap tanpa cahaya petunjuk. Oleh karena itu, kita perlu merenungkan pentingnya menjaga dan meneruskan nilai-nilai kesalehan agar tidak terjadi kekosongan moral di tengah masyarakat. Wallahu a’lam.