Dalam menuntut ilmu, penting untuk diingat bahwa ilmu tidak akan datang dengan sendirinya; manusia lah yang harus mencarinya. Hal ini ditekankan oleh KH Maimoen Zubair, Pengasuh Pesantren Al-Anwar Sarang, yang menyatakan bahwa ilmu harus didatangi. Oleh karena itu, membangun jaringan keilmuan dengan para guru sangat penting bagi pelajar untuk memahami Islam secara menyeluruh.
KH Ali Maksum, Pengasuh Pondok Pesantren Al-Munawwir Krapyak, menjelaskan bahwa untuk menjadi Muslim yang kaffah, seseorang harus melalui beberapa langkah. Pertama, mempelajari ajaran Islam secara mendalam dan tidak hanya secara simbolik atau emosional. Kedua, setelah mempelajari, ilmu tersebut perlu diamalkan dan diajarkan kepada orang lain, dengan mendapatkan pengetahuan dari guru yang kompeten agar sanad keilmuan tetap terjaga. Ketiga, kesabaran dalam berjuang untuk Islam adalah modal penting, karena Allah SWT bersama orang-orang yang sabar. Keempat, keyakinan yang kuat terhadap ajaran Islam harus diiringi dengan iman yang kokoh, sehingga perilaku baik kepada orang lain merupakan cerminan pemahaman agama yang benar.
Imam Fahruddin Muhammad bin Umar Ar-Razi dalam Tafsir Al-Kabirnya mengingatkan umat beriman untuk masuk ke dalam Islam secara keseluruhan. Hal ini berarti tidak hanya mengikuti sebagian ajaran Islam, tetapi juga melaksanakan seluruh syariatnya. Wahbah Zuhaili dalam Tafsir Al-Munir menegaskan bahwa Islam adalah agama yang utuh dan tidak boleh dipisah-pisahkan. Setiap Muslim wajib mengikuti seluruh ajaran Islam dan tidak memilih-milih hukum yang disukai.
Dalam konteks kehidupan bernegara dan bermasyarakat, penerapan syariat Islam adalah tanggung jawab setiap Muslim. Penerapan hukum Islam dalam konstitusi negara harus dilakukan dengan cara yang damai, tanpa kekerasan. Sebagai pelajar dan anggota masyarakat, menjadi Muslim yang kaffah berarti tidak hanya menjalankan ibadah, tetapi juga menghormati konstitusi negara dan budaya yang ada di masyarakat. Dengan demikian, praktik keislaman yang kaffah mencakup berbagai aspek kehidupan, baik spiritual maupun sosial.