Imam Al-Qusyairi dalam risalahnya yang terkenal membahas tentang kelapangan hati atau qanaah. Qanaah merupakan sikap kerelaan hati dalam menerima pemberian Allah (SWT). Dalam risalah tersebut, ia mengawali pembahasan qanaah dengan merujuk pada Surat Al-An’am ayat 97 yang berbunyi, “Siapa saja yang beramal saleh baik laki-laki maupun perempuan, sedangkan ia adalah orang beriman, maka kami akan menghidupkannya dengan kehidupan yang baik.” Beberapa ulama menafsirkan hayatan thayyibah sebagai sikap qanaah. Qanaah dianggap sebagai kekayaan yang tidak akan pernah habis. Dengan qanaah, batin seseorang menjadi lapang dan tidak terpengaruh oleh pemandangan di sekitarnya.
Orang yang memiliki sikap qanaah tidak akan memperbudak diri untuk mengejar ilusi kebahagiaan yang tampak pada orang lain. Dalam sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Jabir bin Abdillah (RA), Rasulullah (SAW) bersabda, “Qanaah itu gudang kekayaan yang tidak akan sirna.” Qanaah menjadi jalan bagi seseorang untuk bersyukur. Tanpa sikap ini, seseorang akan terus melihat ke atas, tidak pernah merasa puas dengan pencapaiannya, dan tidak bersyukur atas pemberian Allah.
Dalam hadis yang lain, Abu Hurairah (RA) meriwayatkan bahwa Rasulullah (SAW) menyatakan pentingnya sikap wara dan qanaah, serta berbuat baik kepada orang lain. Qanaah bukan hanya milik orang miskin, melainkan juga harus dimiliki oleh orang yang kaya. Tanpa qanaah, baik orang miskin maupun kaya dapat terjerumus dalam kesengsaraan. Orang miskin yang tidak qanaah akan menderita lahir dan batin, sedangkan orang yang memiliki sikap ini akan menjadi mulia dan bermartabat.
Bisyr Al-Hafi juga menegaskan bahwa qanaah adalah kekuasaan yang hanya ada dalam hati orang beriman. Orang yang qanaah akan selalu melihat ke dalam dan mensyukuri setiap pemberian Allah, sekecil apapun. Sebaliknya, tanpa qanaah, seseorang akan terus membandingkan harta yang dimilikinya dengan harta orang lain, yang dapat menimbulkan gangguan pikiran dan ketidakbahagiaan.
Akhirnya, semoga Allah menanamkan sikap qanaah dalam hati kita, sehingga kita dapat menjadi hamba yang lapang hati dan bersyukur.
