- 
English
 - 
en
Indonesian
 - 
id

Menjaga Silaturahim sebagai Bentuk Kebaikan

Google Search Widget

Banyak ayat dalam Al-Qur’an dan hadits Rasulullah (SAW) yang menekankan pentingnya menjaga hubungan baik dan tali silaturahim dengan keluarga, kerabat, dan sahabat. Salah satu hadits yang terkenal adalah yang diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim dari sahabat Anas bin Malik (RA): “Siapa saja yang senang diluaskan rezekinya dan ditangguhkan ajalnya, hendaklah ia menjaga hubungan baik dengan kerabatnya.” Hadits ini menjelaskan bahwa silaturahim memiliki hikmah yang besar, termasuk kelapangan rezeki dan keberkahan dalam umur yang digunakan untuk taat kepada Allah.

Silaturahim dapat dilakukan melalui berbagai cara, mulai dari memberi bantuan harta, tenaga, hingga sekadar menjalin komunikasi. Bentuk-bentuk silaturahim ini meliputi filantropi, evakuasi saat bencana, pemenuhan kebutuhan kerabat, kunjungan, dan saling bertukar kabar. Semua ini dapat dilakukan sesuai dengan kemampuan dan kebutuhan masing-masing individu.

Silaturahim juga diartikan sebagai perilaku baik terhadap kerabat yang diperintahkan oleh syariat. Hal ini mencakup berbagai tindakan seperti kunjungan, korespondensi, dan saling menyapa. Dalam kitab-kitab lainnya, silaturahim dianjurkan dengan istilah yang menunjukkan bahwa hal ini adalah perbuatan yang disunnahkan.

Pada dasarnya, silaturahim adalah ekspresi kasih sayang dan simpati terhadap keluarga, sanak saudara, dan sahabat. Ulama menjelaskan bahwa hakikat silaturahim adalah sikap lemah lembut dan kasih sayang. Oleh karena itu, silaturahim tidak terbatas pada kunjungan fisik, melainkan dapat diekspresikan dalam berbagai bentuk sesuai dengan kemampuan dan kondisi yang ada. Wallahu a’lam.

Google Search Widget
Copy Title and Content
Content has been copied.

February 5

Salam 👋

Apakah ada yang bisa kami bantu?