Al-Qur’an dan hadits mengajarkan pentingnya berbakti dan menunjukkan adab yang baik kepada orang tua. Al-Qur’an menegaskan bahwa orang tua telah berjuang keras sejak anak masih dalam kandungan dan terus merawatnya hingga dewasa. Namun, orang tua juga memiliki tanggung jawab untuk bersikap baik terhadap anak-anak mereka. Sayyid Abdullah Ba’alawi Al-Haddad dalam kitabnya, An-Nahsihud Diniyyah, menyarankan agar orang tua membantu anak-anak mereka dalam berbakti dengan cara memaafkan dan tidak menuntut secara berlebihan.
Dalam konteks ini, orang tua dianjurkan untuk tidak membuat anak-anak merasa tertekan dengan tuntutan kewajiban, terutama di zaman di mana kebaktian semakin langka dan kedurhakaan semakin banyak. Sayyid Abdullah Ba’alawi Al-Haddad menjelaskan bahwa dengan bersikap pemaaf, orang tua dapat menyelamatkan anak-anak mereka dari dosa durhaka. Pemaafan ini tidak hanya bermanfaat bagi anak tetapi juga mendatangkan pahala besar dari Allah SWT bagi orang tua.
Rasulullah Muhammad (SAW) juga mengingatkan bahwa orang tua yang membantu anaknya dalam berbakti akan mendapatkan rahmat Allah. Selain itu, Sayyid Abdullah Ba’alawi Al-Haddad berpesan agar orang tua selalu mendoakan yang terbaik bagi anak-anak mereka. Doa orang tua memiliki kekuatan yang besar dan dapat membawa manfaat bagi anak-anaknya. Oleh karena itu, orang tua sebaiknya menahan diri dari mendoakan keburukan, karena hal itu hanya akan memperburuk keadaan.
Dengan mendoakan kebaikan, orang tua dapat berharap bahwa anak-anak mereka akan kembali berbakti. Hal ini akan memberikan kebahagiaan bagi orang tua dan pahala bagi anak. Nasihat Sayyid Abdullah Ba’alawi Al-Haddad seharusnya menjadi pengingat bagi orang tua untuk menjaga hubungan baik dengan anak-anak mereka serta berusaha untuk tetap berada dalam keridhaan Allah SWT di dunia dan di akhirat.