Imam Al-Ghazali memberikan panduan bagi individu yang menyadari perbuatan maksiat yang dilakukannya. Ia mengusulkan langkah-langkah bagi mereka yang merasa tidak berdaya untuk melepaskan diri dari kebiasaan buruk yang terus diulang. Salah satu saran utama Imam Al-Ghazali adalah melakukan muhasabah atau introspeksi diri secara teratur. Ia menekankan pentingnya bagi setiap orang, terutama bagi mereka yang kesulitan untuk berhenti dari perbuatan maksiat, untuk tidak mengabaikan proses muhasabah ini.
Menurut Imam Al-Ghazali, muhasabah merupakan langkah awal yang harus dilakukan secara konsisten. Ia mendorong mereka yang berusaha berhenti dari maksiat untuk meningkatkan kesadaran diri, meskipun mereka masih terjerat dalam dosa yang sama. Dalam karyanya, Imam Al-Ghazali menyatakan bahwa jika seseorang merasa tidak selamat dari maksiat setelah melakukan introspeksi, maka ia seharusnya tidak mengabaikannya. Mengabaikan muhasabah dapat membuat seseorang semakin ringan dalam melakukan maksiat dan merasa nyaman dengan perbuatan tersebut, yang pada akhirnya dapat berujung pada kebinasaan.
Imam Al-Ghazali juga menganjurkan agar setiap individu melakukan muhasabah setiap saat, bahkan pada setiap tarikan nafas, serta setiap kali perbuatan maksiat, baik yang lahir maupun batin, dilakukan. Ia mengajak orang-orang yang masih terjerat maksiat untuk membayangkan konsekuensi dari perbuatan mereka, seperti melemparkan batu ke rumah mereka sendiri. Dengan membayangkan hal ini, diharapkan mereka menyadari betapa seriusnya dampak dari maksiat yang dianggap sepele.
Selain itu, bagi mereka yang merasa tidak berdaya untuk menghentikan perbuatan maksiat, Imam Al-Ghazali menyarankan agar mereka memberikan sanksi pada diri sendiri. Misalnya, jika seseorang mengonsumsi makanan yang syubhat, maka ia harus menghukum dirinya dengan berpuasa atau tidak makan untuk sementara waktu. Jika seseorang melihat lawan jenis yang bukan mahram, maka ia dapat menutup matanya sebagai bentuk sanksi. Pendekatan ini merupakan salah satu cara yang ditawarkan Imam Al-Ghazali untuk membantu individu yang kesulitan berhenti dari perbuatan maksiat.
Imam Al-Ghazali menekankan bahwa langkah-langkah ini merupakan jalan yang ditempuh oleh orang-orang saleh terdahulu yang sangat memperhatikan kehidupan akhirat mereka. Dengan mengikuti nasihat ini, diharapkan individu dapat lebih mudah mengatasi kesulitan dalam menjauhi maksiat dan memperbaiki diri menuju kehidupan yang lebih baik.