- 
English
 - 
en
Indonesian
 - 
id

Pentingnya Muhasabah dalam Kehidupan Sehari-hari

Google Search Widget

Muhasabah atau introspeksi merupakan suatu tindakan untuk merenungkan dan mengevaluasi apa yang telah kita lakukan. Aktivitas ini sangat penting untuk memeriksa kembali dan menilai perilaku, sikap, kelemahan, serta kesalahan yang mungkin telah kita lakukan. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), muhasabah diartikan sebagai introspeksi atau mawas diri, yang berarti peninjauan atau koreksi terhadap diri sendiri.

Imam Al-Ghazali dalam karyanya, Ihya Ulumiddin, menjelaskan hakikat muhasabah dan keutamaan melakukannya. Beliau menganjurkan agar seseorang menyisihkan waktu untuk muhasabah di pagi hari. Dalam salah satu kutipannya, Imam Al-Ghazali menyatakan bahwa seseorang sebaiknya menyediakan waktu di awal hari untuk menetapkan syarat-syarat yang baik bagi dirinya, dan di akhir hari untuk menuntut dan mengadili semua tindakan yang telah dilakukannya.

Muhasabah pada pagi hari berfungsi untuk merencanakan kebaikan dan memperkuat komitmen terhadap hal-hal positif, serta menjauhi keburukan. Sementara itu, muhasabah di akhir hari menjadi kesempatan untuk merefleksikan semua tindakan, baik yang dilakukan secara aktif maupun pasif. Dengan demikian, muhasabah di awal dan akhir hari memiliki peran yang sama pentingnya.

Imam Al-Ghazali juga merekomendasikan agar muhasabah dilakukan secara berkala, baik harian, mingguan, bulanan, maupun tahunan. Orang yang bijak seharusnya melakukan introspeksi pada pagi dan sore hari, di awal dan akhir pekan, serta di awal dan akhir tahun. Ini menunjukkan bahwa muhasabah tidak terbatas pada akhir tahun saja, melainkan perlu dilakukan secara rutin.

Beliau juga menyoroti bahwa para pedagang sering melakukan muhasabah pada akhir hari, akhir bulan, dan akhir tahun untuk mengevaluasi keuntungan dan kerugian. Jika mereka yang berkecimpung di dunia bisnis melakukan evaluasi secara teliti, maka orang bijak seharusnya lebih memperhatikan muhasabah terkait kehidupan spiritual dan nasib di akhirat.

Mengabaikan muhasabah, menurut Imam Al-Ghazali, merupakan tanda kelalaian dan kurangnya taufik dari Allah SWT. Oleh karena itu, penting bagi setiap individu untuk melaksanakan muhasabah secara konsisten sebagai bentuk tanggung jawab terhadap diri sendiri dan sebagai upaya untuk meraih kebahagiaan di dunia dan akhirat.

Google Search Widget
Copy Title and Content
Content has been copied.

February 6

Salam 👋

Apakah ada yang bisa kami bantu?