Masyarakat Indonesia merayakan dua peringatan Hari Guru, yaitu Hari Guru Sedunia pada 5 Oktober dan Hari Guru Nasional pada 25 November. Hal ini mencerminkan betapa tinggi penghormatan masyarakat terhadap guru, terutama di kalangan umat Islam. Dalam Islam, kedudukan guru sangat penting dan mulia. Kompetensi, perilaku sehari-hari, dan sanad (genealogi) guru mendapatkan perhatian besar dalam agama ini.
Dalam berbagai riwayat, Rasulullah Muhammad (SAW) menganjurkan umatnya untuk menghormati guru. Beliau bersabda bahwa siapa yang meremehkan ustadznya, Allah akan menurunkan bala dalam tiga hal: lupa hafalan, terkelu lidah, dan pada akhirnya membutuhkan ustadznya. Hadits ini menunjukkan betapa seriusnya penghormatan terhadap guru dalam Islam.
Rasulullah Muhammad (SAW) juga menekankan pentingnya peran guru ketika beliau menyaksikan dua majelis di Masjid Nabawi, yaitu majelis zikir dan majelis taklim. Beliau menyatakan bahwa meskipun kedua majelis tersebut baik, majelis taklim yang mengajarkan agama adalah yang lebih utama. Dalam sabdanya, beliau menegaskan bahwa beliau diutus sebagai seorang muallim (guru).
Pengakuan Rasulullah Muhammad (SAW) terhadap majelis taklim menunjukkan bahwa beliau memandang pengajaran agama sebagai hal yang sangat penting. Meskipun beliau tidak pernah berguru kepada manusia, pilihan beliau untuk duduk di majelis tersebut menggambarkan betapa beliau menghargai peran guru dalam menyebarkan ilmu dan pengetahuan.
Dengan demikian, penghormatan terhadap guru bukan hanya menjadi tradisi, tetapi juga merupakan ajaran yang sangat mendalam dalam Islam. Wallahu a’lam.