Syekh M Nawawi Banten menekankan pentingnya menjaga adab terhadap guru dan ustadz. Beliau menganjurkan agar masyarakat tidak terburu-buru untuk membantah atau menyalahkan pernyataan guru. Menghormati ucapan guru dan ulama tasawuf adalah hal yang sangat penting, karena pengingkaran terhadap pernyataan mereka dapat menghilangkan keberkahan. Lebih parah lagi, pengingkaran ini dapat mengakibatkan kematian dalam keadaan su’ul khatimah.
Syekh M Nawawi Banten mengingatkan kita untuk tidak berdebat dengan ustadz, agar terhindar dari sikap su’uzhan, meremehkan, dan tindakan tidak etis lainnya. Meremehkan ustadz memiliki konsekuensi serius, sebagaimana sabda Rasulullah Muhammad (SAW) yang menyatakan bahwa siapa saja yang meremehkan ustadznya akan ditimpa tiga bentuk bala: lupa terhadap hafalan, terkelu lidahnya, dan pada akhirnya akan membutuhkan ustadznya.
Sayyid Bakri bin Sayyid Muhammad Syatha Ad-Dimyathi dalam kitab Kifayatul Atqiya wa Minhajul Ashfiya juga menekankan sikap takzim terhadap ustadz, muallim, dan guru. Tindakan memuliakan mereka adalah bagian dari memuliakan ilmu. Beliau menegaskan bahwa seseorang tidak akan mendapatkan keberkahan ilmu tanpa menghargai para ahli ilmu. Salah satu cara untuk menunjukkan takzim adalah dengan tidak membantah mereka.
Sayyid Bakri Ad-Dimyathi memberikan tips untuk menjaga energi penghormatan dan ketakziman terhadap guru. Ketika duduk di hadapan guru, anggaplah bahwa kita sedang duduk di majelis Rasulullah (SAW) dan para sahabatnya, sehingga penghormatan kita terhadap mereka dapat terjaga dengan baik. Wallahu a’lam.