Terdapat banyak kebaikan yang bisa dilakukan untuk orang yang telah meninggal, salah satunya adalah dengan melakukan ziarah ke kuburnya dan mendoakannya. Pertanyaan yang sering muncul adalah, apakah ahli kubur mengetahui siapa saja yang menziarahinya? Menurut riwayat dalam Kitab Syu‘abul Iman oleh Al-Baihaqi, Muhammad bin Wasi‘ menyebutkan bahwa orang-orang yang telah meninggal mengetahui siapa yang menziarahinya pada hari Jumat, serta satu hari sebelum dan sesudahnya. Hal ini diperkuat oleh As-Suyuthi yang mengutip riwayat dari Abu Hurairah.
Rasulullah (SAW) juga membenarkan bahwa ketika seseorang melintas di kuburan dan mengucapkan salam, ahli kubur mendengar namun tidak dapat menjawab. Meskipun demikian, ucapan salam tersebut dijawab oleh malaikat.
Berbagai pendapat dari para ulama Ahli Sunnah menyatakan bahwa roh orang-orang yang meninggal dapat kembali ke jasad mereka pada waktu-waktu tertentu, terutama pada malam Jumat. Pada malam tersebut, mereka dapat berbincang dan merasakan nikmat atau azab sesuai dengan amal perbuatan mereka semasa hidup. Pendapat ini sejalan dengan riwayat yang menyatakan bahwa roh yang dikenal saat di dunia akan merasakan kebahagiaan ketika diziarahi oleh orang yang dicintainya.
Ziarah dan doa untuk ahli kubur merupakan amalan yang dianjurkan, dan dapat memberikan kebahagiaan bagi mereka yang telah meninggal. Meskipun kita tidak diperkenankan untuk meminta sesuatu secara langsung kepada mereka, memberikan doa dan salam merupakan bentuk penghormatan yang sangat berarti. Oleh karena itu, melakukan ziarah dan mendoakan ahli kubur adalah amalan yang sangat dianjurkan dalam Islam.