Fathimah binti Qais meriwayatkan bahwa setelah menunaikan shalat berjamaah, Rasulullah (SAW) naik ke mimbar dengan senyuman. Beliau meminta semua yang hadir untuk tetap duduk dan bertanya, “Apakah kalian tahu mengapa aku mengumpulkan kalian?” Para sahabat menjawab, “Allah dan rasul-Nya tentu lebih mengetahui.” Rasulullah (SAW) menjelaskan bahwa beliau tidak mengumpulkan mereka untuk kabar baik atau menakutkan, melainkan untuk menyampaikan cerita dari Tamim Ad-Dari yang dulunya adalah seorang Nasrani dan kini telah masuk Islam, yang berkaitan dengan Dajjal.
Tamim Ad-Dari, seorang warga Nasrani dari Palestina, bercerita bahwa ia pernah menaiki kapal bersama tiga puluh orang dari kabilah Lakhm dan Judzam. Setelah terombang-ambing di lautan selama sebulan, mereka berlabuh di sebuah pulau. Di pulau tersebut, mereka bertemu dengan seekor hewan berbulu lebat yang memperkenalkan dirinya sebagai Al-Jassasah. Hewan itu meminta mereka menemui seorang laki-laki yang sangat merindukan kabar dari mereka.
Setelah menemui laki-laki tersebut yang terikat di dalam gereja, Tamim dan rombongannya menjelaskan asal mereka. Laki-laki itu kemudian menanyakan berbagai hal, seperti tentang kurma Baisan, danau Ath-Thabariyyah, serta sumur Zughar, yang semuanya dijawab dengan benar oleh rombongan Tamim. Ia juga menanyakan tentang nabi dari kalangan orang Arab dan apa yang telah dilakukan nabi tersebut.
Laki-laki itu mengungkapkan bahwa ia adalah Al-Masih Dajjal yang hampir diizinkan untuk keluar dan akan mengembara di bumi, kecuali di Makkah dan Madinah yang dilindungi oleh malaikat. Dajjal akan mengunjungi setiap kampung dalam waktu empat puluh hari, namun kedua kota suci tersebut akan terhindar dari kehadirannya.
Rasulullah (SAW) menekankan pentingnya kisah ini dan menyatakan bahwa Dajjal berada di laut Syam atau laut Yaman, datang dari arah timur. Beliau memberikan isyarat ke arah timur saat menyampaikan pesan ini. Fathimah binti Qais menegaskan bahwa ini adalah yang ia ingat dari Rasulullah (SAW). Kisah ini diambil dari hadits yang diriwayatkan oleh Muslim dalam Shahih-nya, khususnya dalam “Kitab al-Fitan wa Asyrath al-Sa‘ah, Bab Qishah A-Jasasah.”