Rasulullah (SAW) telah memperingatkan para sahabatnya mengenai fitnah Dajjal, sosok yang mengaku sebagai tuhan dan menguji keimanan manusia di akhir zaman. Banyak orang yang terpengaruh dan beriman kepada Dajjal. Dalam sebuah diskusi, Rasulullah (SAW) menjelaskan dengan panjang lebar tentang bagaimana Dajjal merusak keimanan manusia. Ketika para sahabat bertanya apakah mereka tidak bisa menentang Dajjal, Rasulullah (SAW) menjawab bahwa tidak ada seorang pun yang dapat menentangnya, dan ketika fitnah Dajjal datang, mereka akan tersesat dan kufur.
Rasulullah (SAW) menggambarkan seorang mukmin yang berani menemui Dajjal, meskipun dia lebih dulu harus berhadapan dengan para tentaranya. Ketika ditanya tujuan kedatangannya, lelaki itu menjawab bahwa dia ingin menemui sosok yang mengaku sebagai tuhan. Jawabannya mengejutkan para tentara Dajjal, dan saat mereka bertanya apakah dia tidak beriman kepada tuhan mereka, dia menegaskan bahwa Dajjal bukanlah tuhan, melainkan seorang kafir. Ini membuat para tentara semakin marah, dan mereka berusaha untuk membunuhnya.
Lelaki tersebut dibawa kepada Dajjal, dan saat berhadapan dengannya, dia berteriak agar manusia tidak tertipu oleh Dajjal, yang merupakan sosok yang telah diperingatkan oleh Rasulullah (SAW). Dajjal marah dan memerintahkan para pengikutnya untuk menyiksa lelaki itu. Meskipun disiksa, keimanannya semakin kuat. Dajjal bahkan memerintahkan agar lelaki itu digergaji, namun ketika kedua bagian tubuhnya terpisah dan Dajjal menunjukkan kekuasaannya, lelaki itu tetap menolak untuk mengakui Dajjal sebagai tuhan.
Dajjal kemudian bertanya apakah lelaki itu beriman kepadanya setelah dia hidup kembali, tetapi lelaki itu menegaskan bahwa tidak ada yang bertambah pada Dajjal kecuali sebagai bukti bahwa Rasulullah (SAW) telah memperingatkan mereka tentang Dajjal. Meskipun Dajjal berusaha untuk membunuhnya lagi, Allah melindungi lelaki itu sehingga Dajjal tidak berhasil.
Dalam situasi tersebut, Rasulullah (SAW) menjelaskan bahwa Allah akan mengutus Isa ‘Alaihissalam untuk menolong umat-Nya. Isa ‘Alaihissalam, yang diangkat oleh Allah ke langit untuk menghindari pembunuhan oleh kaum Yahudi, akan kembali ke bumi pada waktu yang telah ditentukan. Ketika turun, Isa ‘Alaihissalam akan mengenakan pakaian bagus dan air wudhu akan mengalir dari tubuhnya. Dia akan disambut oleh Al-Mahdi, yang akan memimpin umat Islam untuk melawan Dajjal.
Al-Mahdi, yang berasal dari keturunan Rasulullah (SAW), akan menegakkan keadilan di bumi dan menaklukkan musuh-musuh Islam. Ketika Isa ‘Alaihissalam tiba, kaum Muslimin akan mengenali Dajjal dan menyerahkan kepemimpinan kepada Isa untuk melawannya. Dajjal akan melarikan diri, tetapi Isa ‘Alaihissalam akan mengejarnya dan mengalahkannya.
Kisah ini menggambarkan betapa besar fitnah Dajjal dan pentingnya keimanan dalam menghadapi tantangan tersebut. Pertolongan Allah melalui Isa ‘Alaihissalam dan Al-Mahdi menunjukkan bahwa pada akhirnya, kebenaran akan mengalahkan kebatilan.