Dalam pandangan sebagian orang, Nabi Muhammad (SAW) dianggap sebagai nabi pertama yang membawa agama Islam, sementara nabi-nabi sebelumnya seperti Nabi Ibrahim (AS), Nabi Musa (AS), dan Nabi Isa (AS) dianggap membawa agama yang berbeda. Namun, anggapan ini tidak sejalan dengan ajaran Al-Qur’an dan hadits yang menegaskan bahwa Islam adalah agama yang dibawa oleh semua nabi dan rasul. Allah SWT berfirman dalam Al-Qur’an: “Sesungguhnya agama yang diridlai oleh Allah hanyalah Islam.” (QS Ali ‘Imran: 19).
Seluruh nabi, dari Nabi Adam (AS) hingga Nabi Muhammad (SAW), membawa ajaran yang sama yaitu Islam. Mereka semua menyembah Allah dan tidak menyekutukan-Nya. Al-Qur’an menyatakan bahwa Nabi Ibrahim (AS) bukan seorang Yahudi atau Nasrani, melainkan seorang Muslim yang jauh dari syirik (QS Ali ‘Imran: 67). Demikian pula, Nabi Sulaiman (AS) dan Nabi Yusuf (AS) juga disebut sebagai Muslim dalam wahyu yang diterima mereka.
Ketika Nabi Isa (AS) dihadapkan pada penolakan dari kaumnya, beliau bertanya kepada para pengikutnya, “Siapakah yang akan menjadi pembela-pembelaku untuk menegakkan agama Allah?” Mereka menjawab, “Kami adalah pembela-pembela Allah. Kami beriman kepada Allah dan saksikanlah bahwa sesungguhnya kami adalah orang-orang Muslim.” (QS Ali ‘Imran: 52). Ini menunjukkan bahwa Nabi Isa (AS) dan para pengikutnya juga beragama Islam.
Perbedaan antara para nabi terletak pada syariat yang diturunkan kepada mereka, seperti tata cara ibadah dan ketentuan lainnya. Allah SWT menyatakan, “Dan untuk tiap-tiap umat di antara kalian, Kami berikan aturan dan jalan yang terang.” (QS Al-Ma’idah: 48). Hadits juga menjelaskan bahwa semua nabi adalah saudara dalam agama yang sama, yaitu Islam, meskipun syariat mereka berbeda (HR al-Bukhari).
Nabi Muhammad (SAW) sendiri menyatakan bahwa beliau adalah Muslim pertama di kalangan umatnya, bukan secara mutlak. Penjelasan ini terdapat dalam kitab-kitab tafsir yang menyatakan bahwa beliau adalah Muslim pertama dari umat ini (Imam ath-Thabari).
Mengenai penyebutan Yahudi dan Nasrani, para pengikut Nabi Musa (AS) disebut Yahudi karena dinisbatkan kepada Yahudza, putra Nabi Ya’qub (AS), sementara pengikut Nabi Isa (AS) disebut Nasrani. Ada berbagai pendapat mengenai asal usul nama ini, tetapi yang jelas, mereka semua adalah Muslim pada zaman mereka.
Namun, orang-orang yang mengaku sebagai Yahudi dan Nasrani saat ini dianggap telah menyimpang dari ajaran tauhid dan tidak beriman kepada Nabi Muhammad (SAW). Rasulullah (SAW) bersabda bahwa tidak ada seorang pun dari umat ini, baik Yahudi maupun Nasrani, yang mengetahui tentang kerasulannya dan tidak beriman kepada ajaran yang dibawanya, kecuali ia akan menjadi penghuni neraka (HR Muslim).
Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa semua nabi, termasuk Nabi Isa (AS), adalah Muslim, dan gelar Yahudi serta Nasrani merupakan istilah yang melekat pada mereka, bukan identitas agama yang sesungguhnya.