- 
English
 - 
en
Indonesian
 - 
id

Dukungan Syekh Ibnu Taimiyah terhadap Aqidah Asy’ariyah

Google Search Widget

Syekh Ibnu Taimiyah adalah seorang ulama yang kontroversial dalam sejarah pemikiran Islam. Pendapat tentang dirinya terbagi tajam; ada yang menganggapnya sebagai imam terbesar, sementara yang lain mencapnya sebagai fasiq atau bahkan mengafirkannya. Meskipun mayoritas masyarakat Indonesia bermazhab Syafi’iyah, pemikiran Ibnu Taimiyah banyak tersebar di Indonesia, terutama di kalangan pengikut Salafi yang sering mengkritik Asy’ariyah. Namun, terdapat beberapa pernyataan dari Ibnu Taimiyah yang menunjukkan dukungannya terhadap Aqidah Asy’ariyah, yang mungkin mengejutkan bagi banyak orang.

Pertama, Ibnu Taimiyah mengakui bahwa Imam Al-Asy’ari dan Ibnu Kullab termasuk dalam golongan Ahlul Itsbat, yaitu orang-orang yang meyakini adanya sifat Allah dan menentang pemikiran Jahmiyah dan Muktazilah. Ia menekankan bahwa pendapat mereka bukanlah sama dengan pendapat Jahmiyah yang menafikan sifat Allah. Dalam kitabnya, Ibnu Taimiyah menyatakan bahwa mereka memiliki karya-karya yang menolak pemikiran Jahmiyah dan Muktazilah, bahkan terkadang mengafirkan mereka.

Kedua, ketika berhadapan dengan Imam Alauddin al-Baji, seorang tokoh besar Asy’ariyah, Ibnu Taimiyah menunjukkan sikap hormat dan merendahkan diri. Ia mengakui keunggulan Imam Alauddin dan memilih untuk tidak berbicara di hadapannya, yang menunjukkan pengakuan terhadap otoritas Asy’ariyah.

Ketiga, dalam pernyataannya yang terkenal, Ibnu Taimiyah mengaku sebagai seorang Asy’ariyah. Dalam sebuah momen di hadapan para ulama, ia menyatakan keyakinannya bahwa al-Qur’an adalah makna yang ada dalam dzat Allah dan bukan makhluk. Pengakuan ini menunjukkan bahwa ia tidak menolak Aqidah Asy’ariyah, melainkan mengakui beberapa prinsip pentingnya.

Keempat, Ibnu Taimiyah juga menyatakan bahwa mazhab Asy’ariyah sejalan dengan mazhab Imam Ahmad bin Hanbal. Ia menegaskan bahwa Asy’ariyah berafiliasi pada mazhab Ahlul Hadis dan bahwa apa yang mereka tetapkan dalam hal sunnah adalah cabang dari Hanbaliyah.

Pernyataan-pernyataan ini menggambarkan sisi lain dari Ibnu Taimiyah yang jarang diketahui, di mana ia menunjukkan dukungan terhadap Aqidah Asy’ariyah. Hal ini menantang pandangan umum yang sering kali menyoroti kritiknya terhadap Asy’ariyah. Semua kutipan yang disajikan berasal dari karya-karya yang diakui oleh ulama terkemuka dan dapat diverifikasi kebenarannya. Dengan demikian, penting untuk memahami bahwa Ibnu Taimiyah memiliki pandangan yang kompleks dan tidak selalu konsisten, serta bahwa Asy’ariyah tetap menjadi manhaj mayoritas ulama sepanjang sejarah yang tidak terpengaruh oleh pandangan Ibnu Taimiyah.

Google Search Widget
Copy Title and Content
Content has been copied.

December 23

Salam 👋

Apakah ada yang bisa kami bantu?