Umat Islam meyakini bahwa Allah SWT mengutus Malaikat Munkar dan Nakir untuk menanyakan berbagai hal kepada manusia yang telah meninggal di alam kubur atau barzakh. Kedua malaikat ini akan mengajukan pertanyaan mengenai ketuhanan, kenabian, dan beberapa hal penting lainnya kepada orang yang telah wafat, baik yang jenazahnya dimakamkan, diterkam binatang buas, atau yang jenazahnya telah musnah. Namun, pertanyaan yang sering muncul adalah bahasa apa yang digunakan oleh kedua malaikat tersebut untuk berkomunikasi dengan ahli kubur.

Dalam Syarah Nuruz Zhalam ala Aqidatil Awam, Syekh M Nawawi Al-Bantani menjelaskan bahwa Malaikat Munkar dan Nakir akan menggunakan bahasa yang dipakai oleh ahli kubur selama hidup di dunia. Hal ini ditegaskan dalam kutipan yang menyatakan bahwa keduanya akan bertanya kepada setiap ahli kubur dengan bahasa yang bersangkutan. Pertanyaan yang diajukan mencakup siapa Tuhan mereka, apa agama mereka, siapa nabi mereka, dan hal-hal lainnya yang berkaitan dengan keyakinan dan amalan mereka.

Kedua malaikat tersebut akan menanyakan tentang Tuhan, agama, nabi, kitab suci, kiblat, saudara, pedoman hidup, jalan hidup, dan perilaku sehari-hari dengan bahasa yang dipahami oleh ahli kubur. Dengan demikian, ahli kubur dapat menangkap pertanyaan yang diajukan. Orang yang beriman dan mendapatkan taufiq dari Allah SWT akan mampu menjawab pertanyaan tersebut dengan benar. Setelah menjawab, ahli kubur itu akan diminta untuk beristirahat seperti pengantin hingga saatnya dibangunkan oleh orang yang paling dicintainya.

Hadits dari Al-Bukhari dan Muslim juga menyebutkan bahwa kedua malaikat tersebut akan meminta pendapat ahli kubur tentang status Nabi Muhammad (SAW). Orang yang beriman akan menjawab dengan tegas bahwa Nabi Muhammad (SAW) adalah hamba dan utusan Allah. Sebaliknya, orang kafir dan munafik akan merasa ketakutan dan tidak dapat menjawab pertanyaan tersebut.

Semoga Allah SWT senantiasa membimbing kita dalam menjalani hidup di dunia ini. Kita juga berharap agar Allah memberikan rahmat dan taufik-Nya kepada kita dalam menghadapi pertanyaan dari kedua malaikat di alam kubur. Selain itu, kita berharap mendapatkan syafaat dari Nabi Muhammad (SAW) baik saat menghadapi pertanyaan tersebut maupun setelahnya.