- 
English
 - 
en
Indonesian
 - 
id

Ilmu Tauhid dan Sumbernya

Google Search Widget

Ilmu tauhid merupakan salah satu cabang ilmu yang sangat penting dalam ajaran Islam, khususnya menurut Ahlussunnah wal Jama’ah. Pembahasan mengenai ilmu tauhid harus didasarkan pada dalil dan argumentasi yang definitif dari al-Qur’an, hadits, ijma’ ulama, serta argumentasi akal yang sehat. Dalam konteks ini, Imam Al-Ghazali dalam Ar-Risalah Al-Laduniyyah membagi ilmu menjadi dua kategori utama, yaitu ilmu syar’iy (ilmu keagamaan) dan ilmu ‘aqliy (ilmu rasional). Ilmu syar’iy dibagi lagi menjadi ilmu al-ushul (pokok-pokok keagamaan) dan ilmu al-furu’ (cabang-cabang keagamaan).

Ilmu tauhid termasuk dalam kategori al-ushul, yang meliputi kajian tentang zat dan sifat Allah, kenabian, kehidupan setelah mati, serta kiamat. Kajian utama ilmu tauhid adalah tentang Allah Yang Qadim, sebagaimana dinyatakan oleh Imam Junaid al-Baghdady. Ilmu ini merupakan yang paling utama karena membahas Sang Pencipta, dan wajib dipelajari oleh setiap orang yang berakal.

Sumber utama dalam pembahasan ilmu tauhid adalah al-Qur’an, yang menjadi pokok dari semua argumentasi. Al-Qur’an menegaskan kebenaran risalah Nabi Muhammad (SAW) dan menjadi dalil bagi kebenaran ajaran-ajaran Islam. Dalam QS. An-Nisa’ ayat 59, Allah memerintahkan agar setiap perselisihan dikembalikan kepada-Nya dan Rasul-Nya.

Hadits juga menjadi dasar penting dalam menetapkan akidah, namun tidak semua hadits dapat dijadikan dasar. Hanya hadits yang perawinya disepakati dan dapat dipercaya yang dapat digunakan. Ijma’ ulama yang mengikuti ajaran Ahlul Haqq juga menjadi argumentasi yang kuat dalam menetapkan akidah.

Akal berfungsi sebagai sarana untuk membuktikan kebenaran ajaran syara’, dan hasil penalaran akal yang sehat tidak akan bertentangan dengan ajaran syara’. Oleh karena itu, penting bagi setiap Muslim untuk memahami ilmu tauhid dengan baik, agar dapat mengenali dan meyakini kebenaran ajaran Islam.

Metode Ahlussunnah wal Jama’ah yang menggabungkan naql (dalil syara’) dengan akal diumpamakan seperti seseorang yang dapat melihat di siang hari yang terang benderang, sehingga segala sesuatu tampak jelas. Dengan demikian, pemahaman yang baik tentang ilmu tauhid akan membawa seseorang kepada keyakinan yang kokoh dalam beriman kepada Allah (SWT).

Google Search Widget
Copy Title and Content
Content has been copied.

March 14

Salam 👋

Apakah ada yang bisa kami bantu?