- 
English
 - 
en
Indonesian
 - 
id

Mengapa Para Ahli Agama Berselisih Pendapat Seperti Para Ahli Dunia di Zaman Kita?

1 year ago

2 min read

Wahai orang-orang yang dicintai Allah dan Rasul-Nya, mengapa para ahli agama berselisih pendapat seperti para ahli dunia di zaman kita? Para ahli dunia berselisih pendapat dan saling dengki karena masing-masing memiliki tujuan yang berbeda. Di zaman ini kita telah menjadi sama, para ahli Islam, ahli tarekat, ahli ilmu, mereka saling membenci satu sama lain. Padahal, jika tujuan mereka bersatu, mereka tidak akan saling membenci atau saling dengki dan tidak saling bermusuhan satu sama lain. Karena tujuan kita adalah Allah, Iblis dan bala tentaranya telah menjadikan perselisihan di antara para ahli tarekat di zaman ini dengan para ahli ilmu, karena para ahli ilmu lebih dekat dengan dunia daripada para ahli tarekat, sehingga semakin banyak kebencian di antara mereka akibat kecintaan terhadap kepemimpinan (hubb al-riyāsah) dan kebesaran, karena ketenaran dan kecintaan pada penampilan.

Akan tetapi, para ahli tarekat sekarang berada di lembah yang sama karena perhatian terbesar mereka adalah untuk menjadi syekh (masyayikhah), mengejar popularitas dan kecintaan pada dunia ini. Hal ini membuat mereka bermusuhan satu sama lain. Padahal, jika Allah adalah satu-satunya tujuan mereka, mereka tidak akan pernah berselisih. Inilah yang terjadi ketika tujuannya bukan lagi Allah. Tujuannya adalah dunia ini. Persaingan dan pertikaian pun dimulai. Alih-alih mata kita diarahkan pada malakūt, mata kita sekarang diarahkan ke Bumi. Namun, kita harus kembali ke negeri asal kita, yakni ke malakūt.

Lebih dari itu, apakah kalian pernah melihat seorang wali membenci wali lainnya? Bagaimana ia bisa menjadi wali jika ia memiliki rasa iri atau ia menaruh perhatian pada dunia ini? Oleh karena itu, wahai saudara-saudara, kita harus tahu apakah tujuan kita adalah dunyā (dunia ini) atau Mawlā (Sahabat yang melindungi). Jika kalian telah memilih dunia maka kalian memiliki semua serangga, binatang buas, dan sifat-sifat tercela di dalam hati kalian. Kalian sendiri akan menjadi pusat fitnah karena dengan dunia semua kejahatan akan datang. Tetapi jika kalian memilih Mawlā, maka berbahagialah kalian!

Mawlana Shaykh Nazim al-Haqqani (q)

Bagikan postingan ini

Copy Title and Content
Content has been copied.

Baca lebih lanjut

Postingan Terkait

Temukan koleksi postingan blog yang penuh wawasan dan menarik.

Memahami Takdir dan Kebebasan Hati

“Ridha ialah hati seseorang memperhatikan (merasa tenang) dengan apa pun yang telah diputuskan Allah terhadap dirinya karena sesungguhnya Allah telah menetapkan sesuatu yang paling utama

Religi

5 Janji Tarekat

Fatwa Yang Mulia Abu: Lima Janji Thariqat Murobbi Ruhina, Sang Mahkota Ahli Makrifat yang memiliki kesabaran yang sangat tinggi dan Penyeru yang mengajak kearah kebaikan,

Religi

Memandang Wajah Mulia Sang Kekasih

Di akhirat, Allah Ta’ala akan memuliakan hamba-hamba-Nya yang beriman dengan memberi mereka kesempatan untuk melihat wajah mulia-Nya dengan mata kepala, setelah mereka masuk surga dan

Religi

Sufisme (Illustration)

Sufisme adalah ilmu berjalan menuju Sang Raja. Yang lebih disukai secara etimologi berasal dari kata suf, wol – bulu domba. Shaykh Hasan al-Basri* berkata, ’Aku

Religi

Umur 40 Tahun

Barangsiapa yang telah mencapai umur empat puluh tahun, akan tetapi tidak juga menjadi orang baik, maka hendaklah ia bersiap-siap masuk neraka! ( Rasulullah Muhammad saw,

Religi

December 13

Salam 👋

Apakah ada yang bisa kami bantu?