- 
English
 - 
en
Indonesian
 - 
id

Kebaktian Tiga Butir Kurma

4 months ago

2 min read

“Memberi di saat sedang berada dalam kelapangan adalah kewajiban. Memberi di saat sedang berada dalam kesempitan adalah kebaktian (al-birr).”

— Z A J T

: : : : : : : : :

“Bukanlah menghadapkan wajahmu ke arah timur dan barat itu suatu al-birr (kebaktian), akan tetapi sesungguhnya al-birr itu ialah beriman kepada Allah, hari kemudian, malaikat-malaikat, kitab-kitab, nabi-nabi dan memberikan apa yang dicintainya kepada kerabatnya, anak-anak yatim, orang-orang miskin, musafir (yang memerlukan pertolongan) dan orang-orang yang meminta-minta; dan (memerdekakan) hamba sahaya, mendirikan shalat, dan menunaikan zakat; dan orang-orang yang menepati janjinya apabila ia berjanji, dan orang-orang yang sabar dalam kesempitan, penderitaan dan dalam peperangan. Mereka itulah orang-orang yang benar (imannya); dan mereka itulah orang-orang yang bertakwa.”

( QS Al-Baqarah [2]: 177 )

: : :

Menjelang penaklukan Mekkah, Rasulullah saw mengimbau para sahabat untuk menyumbangkan hartanya. Seorang sahabat Rasul yang paling miskin memasuki masjid, tempat dikumpulkannya sumbangan. Dia berjingkat, saking enggan kehadirannya ketahuan orang lain, dan datang ke masjid di saat semua orang tengah beristirahat. Tangannya menggenggam satu bungkusan berisi tiga buah kurma.

Seorang munafik memergokinya. Dia melecehkan si miskin, “Bisa apa Nabi dan kaum muslimin dengan tiga butir kurma itu, hei Fulan?”

Si miskin malu dan segera meninggalkan masjid setelah meletakkan kurma di tengah tumpukan sumbangan harta kaum muslimin.

Di tengah malam, Rasulullah saw memasuki masjid. Para sahabat mengikuti beliau saw yang kemudian berkata, “Baru saja Jibril datang menyampaikan kabar gembira. Salah seorang dari kalian telah Allah terima shadaqahnya. Sebaiknya dia tidak malu karena cercaan seorang munafik. Mana si Fulan? Dialah yang shadaqahnya Allah terima.”

Sahabat menjemput si Fulan ke rumahnya. Dia datang tersedu dengan mengayunkan kakinya menuju masjid. Dia juga bingung, gerangan apa yang membuat tiga butir kurma shadaqahnya mendapat berkah dari Allah Ta‘ala.

Berkata Rasulullah saw, “Engkau hidup dalam kemiskinan. Yang kau punya di rumah hanyalah tiga butir kurma, itu pun engkau relakan untuk saudaramu. Allah menerima shadaqahmu. Engkau berikan hal terbaik yang kau punya. Allah bukakan pintu surga bagimu.”

Si miskin itu pun menangis tersedu-sedu.[]

Bagikan postingan ini

Copy Title and Content
Content has been copied.

Baca lebih lanjut

Postingan Terkait

Temukan koleksi postingan blog yang penuh wawasan dan menarik.

Nama Dzat: Allah

Nama Dzat adalah lafazh Allāh. Allah Ta’ālā berfirman, اِنَّنِيْٓ اَنَا اللّٰهُ “Sesungguhnya Aku ini adalah Allah.” (QS. Thaha [20]: 14) Allah Ta’ālā juga berfirman, قُلِ

Religi

Tasawuf dalam Al-Quran

Orang yang beramal dengan tingkat ihsan (juga disebut tasawuf) akan memperoleh keuntungan sebagai berikut. Kecintaan dari Allah (hubbun minallah) dan dia juga akan bertingkah laku

Religi

Doa Perlindungan dari Gempa

Sebagai perlindungan terhadap gempa, ketika kita memasuki rumah, Mawlana Shaykh Nazim al-Haqqani (q) menganjurkan untuk membaca: مَا شَاۤءَ اللّٰهُ ۙ لَا قُوَّةَ اِلَّا بِاللّٰهِ“MāsyāAllāh, lā

Religi

March 14

Salam 👋

Apakah ada yang bisa kami bantu?