Dalam lingkungan perkantoran dan pabrik, seringkali terjadi keterbatasan ruang shalat yang tidak sebanding dengan jumlah karyawan yang ingin melaksanakan shalat Jumat. Hal ini menjadi perhatian serius bagi perusahaan untuk menyediakan solusi yang memadai agar kegiatan ibadah karyawan tetap dapat berjalan lancar.
Salah satu solusi yang mungkin dipertimbangkan adalah melaksanakan shalat Jumat dengan dua shift atau dua angkatan. Namun, perlu diketahui bahwa dalam forum Musyawarah Nasional Alim Ulama Nahdlatul Ulama, telah diputuskan bahwa penyelenggaraan shalat Jumat lebih dari satu di suatu tempat tidak diperbolehkan.
Sebagai gantinya, para ulama memberikan beberapa saran praktis bagi perusahaan dan karyawan dalam situasi ini:
- Karyawan diharapkan berupaya semaksimal mungkin untuk dapat menunaikan shalat Jumat pada shift pertama.
- Karyawati dapat ditugaskan untuk menjaga produksi agar karyawan lain dapat melaksanakan shalat Jumat.
- Jika upaya tersebut tidak memungkinkan, kewajiban shalat Jumat dapat digantikan dengan shalat Zhuhur dan dianjurkan untuk melaksanakannya secara berjamaah.
Para ulama juga merekomendasikan kepada pemerintah dan pengusaha untuk memberikan jaminan kebebasan beragama kepada karyawan sehingga mereka dapat menjalankan ibadah dengan tenang, termasuk shalat Jumat.
Dengan demikian, penting bagi perusahaan untuk mencari solusi yang sesuai dengan ajaran agama dan tetap memperhatikan kesejahteraan serta kebutuhan spiritual karyawan. Semoga informasi ini bermanfaat dan dapat menjadi panduan bagi perusahaan yang menghadapi situasi serupa.
Terima kasih atas perhatiannya. Wassalamu ‘alaikum wr. wb.
