- 
English
 - 
en
Indonesian
 - 
id

Menjaga Silaturahmi di Grup WhatsApp: Antara Etika dan Tanggung Jawab

Google Search Widget

Dalam era digital seperti sekarang, grup WhatsApp telah menjadi bagian tak terpisahkan dalam berinteraksi dan berkomunikasi. Namun, seringkali muncul dilema ketika kita merasa tidak nyaman dengan konten yang disebarkan di dalam grup tersebut. Salah satu pertanyaan yang sering muncul adalah apakah keluar dari grup WhatsApp dianggap sebagai pemutusan silaturahmi.

Sebagai anggota grup WhatsApp, ada beberapa alasan yang mungkin membuat seseorang memutuskan untuk keluar dari grup. Mulai dari alasan pribadi seperti terlalu banyak grup yang diikuti sehingga mengganggu, hingga alasan lebih serius seperti konten yang berisi hoaks, ujaran kebencian, atau informasi yang tidak sesuai dengan nilai-nilai yang diyakini.

Menurut Imam An-Nawawi, Islam menganjurkan untuk menegur orang yang menyebarkan hoaks dan ujaran kebencian, terutama terkait dengan tokoh agama atau orang-orang terhormat. Hal ini sejalan dengan hadis yang menyatakan bahwa membela kehormatan saudara akan mendapatkan perlindungan dari Allah di akhirat.

Namun, keluar dari grup seharusnya bukan menjadi pilihan pertama. Sebelum memutuskan untuk keluar, penting bagi anggota grup untuk berkomunikasi secara jelas dan bijaksana. Inisiator atau admin grup juga memiliki tanggung jawab sebagai moderator dalam mengelola arus informasi di dalam grup.

Saat norma-norma yang telah disepakati anggota tidak lagi diindahkan dan konten yang disebarkan tidak terkendali, barulah keluar dari grup bisa menjadi opsi terakhir. Namun, langkah ini sebaiknya diambil setelah melakukan upaya-upaya lain terlebih dahulu.

Jadi, keluar dari grup WhatsApp seharusnya dipertimbangkan dengan matang dan bukan sebagai pemutusan silaturahmi secara langsung. Dengan menjaga sikap etis dan tanggung jawab sebagai anggota grup, diharapkan interaksi di dunia digital dapat tetap berlangsung harmonis dan bermanfaat bagi semua pihak.

Semoga tulisan ini dapat memberikan pemahaman lebih dalam mengenai etika berkomunikasi di grup WhatsApp. Kritik dan saran untuk perbaikan selalu kami terima dengan tangan terbuka.

 

Wallahul muwaffiq ila aqwathih thariq, Wassalamu ’alaikum wr. wb.

Google Search Widget
Copy Title and Content
Content has been copied.

February 5

Salam 👋

Apakah ada yang bisa kami bantu?