Haji merupakan salah satu rukun Islam yang harus dilaksanakan oleh umat Muslim yang memiliki kemampuan fisik, finansial, dan mental. Setiap tahun, jutaan jamaah haji dari berbagai belahan dunia berkumpul di Tanah Suci Mekah dan Madinah untuk menjalankan ibadah haji yang agung. Salah satu ibadah penting selama perjalanan haji adalah Shalat Arbain.
Shalat Arbain adalah shalat berjamaah di Masjid Nabawi yang disertai dengan shalat sunah rawatib sebanyak 40 waktu. Shalat ini dilakukan secara berturut-turut tanpa ketinggalan satupun. Dilakukan dalam rangka untuk mendapatkan keutamaan, keberkahan, dan keistimewaan perjalanan haji yang telah dilalui. Shalat di Masjid Nabawi memiliki pahala yang berlipat ganda dibandingkan dengan shalat di masjid lainnya, seperti yang disabdakan oleh Nabi Muhammad SAW.
Meskipun pentingnya melaksanakan Shalat Arbain di Masjid Nabawi, namun tidak semua jamaah haji mampu melakukannya. Terutama bagi jamaah haji lansia atau yang sedang sakit, memperhatikan kondisi kesehatan menjadi prioritas utama. Menurut data Kementerian Agama, terdapat sekitar 62.879 orang jemaah haji lansia pada saat ini.
Dalam konteks ini, penting untuk memahami bahwa tidak melaksanakan Shalat Arbain tidak akan membatalkan haji seseorang. Hal tersebut dikarenakan Shalat Arbain bukan termasuk dalam rukun ibadah haji. Rukun haji terdiri dari beberapa perkara utama seperti ihram, tawaf ziarah, sa’I antara Shafa dan Marwah, serta wukuf di Arafah, sesuai dengan penjelasan ulama.
Selain itu, Shalat Arbain juga bukan termasuk dalam kategori wajib haji. Meskipun memiliki keutamaan besar, namun tidak melaksanakannya tidak akan mempengaruhi keabsahan haji seseorang. Wajib haji terdiri dari tujuh perkara seperti ihram dari Miqat, bermalam di musdalifah, melempar jumrah aqabah, melempar jumrah pada hari tasyrik, bermalam di Mina, tawaf wada’, dan menjauhi yang diharamkan saat berhaji.
Dengan demikian, meskipun pahala besar terdapat dalam melaksanakan ibadah di Masjid Nabawi, namun bagi jamaah haji yang memiliki keterbatasan kesehatan seyogianya tidak memaksakan diri untuk melaksanakan Shalat Arbain. Melakukan ibadah di tanah suci dengan ikhlas dan menjaga kesehatan juga akan mendatangkan keberkahan dan keutamaan dalam perjalanan haji.
Semoga penjelasan ini dapat memberikan pemahaman yang lebih jelas mengenai pentingnya tetap menjaga kesehatan dan melaksanakan kewajiban dalam ibadah haji tanpa harus memaksakan diri dalam melaksanakan ibadah tertentu.