- 
English
 - 
en
Indonesian
 - 
id

Ibadah Kurban: Hikmah dan Ketentuan Penting yang Perlu Diketahui

Google Search Widget

Ibadah kurban merupakan jenis ibadah yang disyariatkan oleh Allah dan Rasul-Nya, serta disepakati oleh para imam mazhab. Ibadah ini dilakukan dengan cara menyembelih hewan kurban dari kelompok bahimat al-an’am, yaitu unta, sapi, dan kambing. Hikmah dari ibadah kurban ini antara lain sebagai wasilah untuk mendekatkan diri kepada Allah, dengan cara mengingat nikmat rezeki berupa hewan ternak yang telah dianugerahkan-Nya.

Allah berfirman dalam Surah Al-Hajj [22]: 28, bahwa kita diminta untuk menyaksikan manfaat dari hewan kurban yang diberikan Allah kepada kita, serta menyebut nama-Nya pada hari-hari yang telah ditentukan. Selain itu, ibadah kurban juga menghidupkan sunnah Nabi Ibrahim ketika beliau diperintah Allah untuk menyembelih putranya, Nabi Ismail. Dari sejarah tersebut, kita dapat belajar tentang kesabaran dalam menjalankan ketaatan kepada Allah dan meningkatkan kecintaan kepada-Nya.

Disyariatkannya ibadah kurban juga sebagai bentuk pengagungan terhadap syi’ar Allah. Allah berfirman dalam Surah Al-Hajj [22]: 32 bahwa siapa yang mengagungkan syi’ar-Nya, maka itu termasuk bagian dari ketaqwaan hati. Oleh karena itu, penyembelihan hewan kurban menjadi bagian dari syi’ar Allah.

Dalam melakukan ibadah kurban, terdapat ketentuan penting terkait hewan yang akan disembelih. Hewan yang sudah ditentukan sebagai kurban wajib atau nadzar hukman tidak boleh digantikan dengan hewan lain setelah di-ta’yin, kecuali jika hewan tersebut mengalami cacat fisik yang memengaruhi kualitasnya sebagai kurban. Apabila hewan yang sudah ditentukan sebagai kurban wajib tiba-tiba sakit dan cacat, terdapat perbedaan pendapat di antara ulama terkait sah atau tidaknya hewan tersebut untuk dijadikan kurban.

Dalam situasi seperti itu, perlu dilakukan analisis mendalam untuk menentukan langkah yang tepat. Penting untuk mempertimbangkan penyebab kecacatan hewan dan tingkat dlaruratnya. Terdapat dua pendapat kuat dari para ulama terkait hal ini, yang masing-masing memiliki landasan hukum yang kuat.

Dengan demikian, dalam menjalankan ibadah kurban, kita perlu memperhatikan segala ketentuan dan hikmah yang terkandung di dalamnya. Ibadah kurban bukan hanya sekadar ritual, tetapi juga mengandung nilai-nilai kepatuhan, kesabaran, dan kecintaan kepada Allah. Semoga dengan memahami hal ini, ibadah kurban kita menjadi lebih bermakna dan diterima di sisi-Nya.

Google Search Widget
Copy Title and Content
Content has been copied.

November 22

Salam 👋

Apakah ada yang bisa kami bantu?