Hampir semua umat Islam mengetahui bahwa sepuluh hari terakhir Ramadhan merupakan waktu yang istimewa untuk beribadah. Namun, tidak semua orang menyadari bahwa ada sepuluh hari lain yang juga memiliki keistimewaan yang tak kalah penting. Sepuluh hari pertama bulan Dzulhijjah, yang bahkan diperdebatkan oleh para ulama apakah lebih utama daripada hari-hari terakhir Ramadhan.
Para ahli tafsir telah merujuk keberadaan sepuluh hari pertama bulan Dzulhijjah dalam beberapa ayat Al-Qur’an. Rasulullah ﷺ sendiri menyatakan keistimewaan dari sepuluh hari pertama bulan Dzulhijjah ini, bahkan melebihi keutamaan jihad. Beliau bersabda bahwa tidak ada amal yang lebih utama dilakukan pada hari-hari tersebut.
Merujuk pada ajaran Rasulullah ﷺ, terdapat arahan khusus bagi umat Islam untuk membaca dzikir tertentu agar bisa memperoleh pahala yang besar selama sepuluh hari pertama bulan Dzulhijjah. Selain itu, Syekh Ibnu Katsir juga mencatat bahwa Rasulullah ﷺ sendiri berpuasa selama sepuluh hari ini, termasuk di dalamnya puasa Arafah.
Perbedaan pendapat di kalangan ulama tentang keutamaan antara sepuluh hari terakhir Ramadhan dan sepuluh hari pertama bulan Dzulhijjah tetap menjadi diskusi menarik. Namun, pada akhirnya, semua kesimpulan mengarah pada pentingnya beribadah dengan sungguh-sungguh selama masa-masa istimewa ini.
Maka dari itu, mari manfaatkan sepuluh hari pertama bulan Dzulhijjah dengan sebaik-baiknya, dan jangan biarkan kesempatan berharga ini terlewat begitu saja. Ingatlah bahwa ibadah yang dilakukan dengan ikhlas selama masa-masa istimewa ini akan menjadi ladang pahala yang melimpah. Semoga kita semua diberi kekuatan untuk mengisi hari-hari istimewa ini dengan amal ibadah yang bermanfaat. Wallahua’lam.