Shalat sunnah isyraq merupakan shalat sunnah dua rakaat yang dikerjakan setelah matahari terbit sekitar satu tombak atau sekitar lima belas menit setelah matahari terbit. Shalat ini memiliki nilai keistimewaan tersendiri apabila prasyaratnya dipenuhi, yaitu shalat shubuh berjamaah yang diikuti dengan berdzikir hingga menjelang waktu syuruq (matahari terbit), sebagaimana yang ditegaskan oleh Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam.
Hadits yang menyebutkan tentang kesunnahan shalat dua rakaat setelah matahari terbit tersebut menegaskan pentingnya melaksanakan shalat sunnah isyraq. Namun, perlu diingat bahwa pelaksanaan shalat sunnah syuruq tanpa memenuhi prasyarat yang disebutkan (shalat subuh berjamaah dan dzikir) hanya akan mendapatkan pahala dari shalat sunnah tanpa tambahan pahala haji dan umrah.
Untuk tata cara pelaksanaannya, niat shalat sunnah isyraq dapat disampaikan dengan membaca niat sebagai berikut: “أصلى سنة الإشراق ركعتين لله تعالى Ushalli sunnatal isyraqi rak’ataini lillahi ta’ala.” Selain itu, disarankan untuk membaca surat Wad-Dhuha pada rakaat pertama dan Alam Nasyrakh pada rakaat kedua setelah Al-Fatihah.
Shalat sunnah isyraq sebaiknya dilakukan sesegera mungkin mengingat keterbatasan waktu. Ketika matahari mulai naik, tiba saatnya untuk melaksanakan shalat dhuha. Adapun doa yang disarankan untuk dibaca setelah melaksanakan shalat sunnah isyraq adalah doa yang tertulis dalam Nihayatuz Zain.
Dengan memperhatikan tata cara pelaksanaan dan doa-doa yang disarankan, kita dapat memperoleh manfaat dan keberkahan dari melaksanakan shalat sunnah isyraq dengan penuh kekhusyukan dan ikhlas. Semoga kita senantiasa diberikan kemudahan dalam menjalankan ibadah-ibadah sunnah yang dianjurkan agar mendekatkan diri kepada Allah SWT.