Khutbah Jumat memiliki peran penting dalam ibadah Jumat. Namun, masih ditemukan jamaah yang sengaja terlambat atau bahkan tidak mendengarkannya sama sekali. Hal ini bertentangan dengan anjuran agama dan dapat mengganggu kewajiban ibadah.
Dalam pandangan fiqih, mendengarkan khutbah Jumat disarankan berdasarkan firman Allah dalam Al-Qur’an surat Al-A’raf ayat 204. Mayoritas mufassirin menafsirkan kata “Al-Qur’an” dalam ayat tersebut sebagai khutbah. Oleh karena itu, ulama menyimpulkan kesunahan mendengarkan dan memperhatikan khutbah dengan seksama.
Agama melarang segala aktivitas yang dapat melalaikan diri dari berangkat Jumatan sejak azan kedua berkumandang. Larangan tersebut didasari oleh ayat dalam surat Al-Jumu’ah ayat 9. Segala bentuk aktivitas yang dapat mengganggu kewajiban Jumat termasuk jual beli, bermain gadget, dan bahkan ibadah lainnya seperti membaca Al-Qur’an.
Haram juga bagi yang wajib Jumat untuk menyibukkan diri dengan jual beli setelah azan kedua sebelum khutbah dimulai. Larangan ini berlaku untuk segala transaksi dan aktivitas yang dapat mengganggu kewajiban Jumat.
Mengamalkan ibadah atau aktivitas lain yang dapat melalaikan Jumat juga diharamkan. Sibuk dengan ibadah seperti menulis pun dianggap sama dengan jual beli jika dapat mengganggu kewajiban Jumat.
Namun, kegiatan jual beli dan sejenisnya tidak diharamkan jika dilakukan di masjid atau di tengah jalan menuju masjid. Hal ini karena aktivitas tersebut tidak akan melalaikan kewajiban Jumat.
Dalam konteks tertentu, ada perbedaan pendapat di kalangan ulama terkait hukum seseorang yang terlambat datang ke Jumat meskipun masih bisa menemui shalat tersebut. Beberapa ulama membolehkannya jika masih memungkinkan mengejar Jumat, namun ada yang tetap mengharamkannya sesuai dengan perintah Allah dalam Al-Qur’an.
Dengan demikian, penting bagi umat Muslim untuk memahami hukum dan pentingnya mendengarkan khutbah Jumat serta menjauhi aktivitas yang dapat mengganggu kewajiban ibadah. Kesadaran ini dapat menjaga kesucian ibadah kita dan mendekatkan diri kepada Allah.
