Bulan Sya‘ban identik dengan berbagai peristiwa bersejarah, termasuk pengalihan arah kiblat dan anjuran pembacaan shalawat. Secara linguistik, penjelasan mengenai makna kata “Sya’ban” menarik untuk dipahami. Dalam amaliyah, malam Nisfu Sya’ban menjadi momentum penting dengan tradisi membaca Surat Yasin dan berdoa.
Hadits yang menyebutkan 5 malam di mana doa tidak ditolak, termasuk malam Nisfu Sya‘ban, menunjukkan pentingnya ibadah pada malam tersebut. Doa-doa tertentu yang dibaca pada malam Nisfu Sya’ban menjadi tradisi yang dijalankan oleh banyak umat Islam, terutama di Indonesia.
Menjaga stabilitas hati dan pikiran serta memelihara persaudaraan sesama Muslim adalah sikap bijak yang seharusnya diterapkan. Meskipun terdapat perbedaan pendapat dalam menjalankan amalan-amalan agama, prinsip toleransi dan penghormatan terhadap perbedaan harus tetap dijunjung tinggi.
Islam sebagai agama yang fleksibel dalam prinsip dasar dan cabangnya, mengajarkan unity of diversity sebagai bentuk keluasan dalam ajarannya. Oleh karena itu, penting untuk menghargai perbedaan pendapat dengan bijak agar umat Islam tetap menjaga nilai-nilai keislamannya.
Penting untuk memahami bahwa menjalankan amalan-amalan keagamaan merupakan persoalan furū’iyyah yang tetap memberikan ruang bagi perbedaan pendapat namun tetap dalam semangat saling toleransi. Dengan demikian, perselisihan dalam hal-hal seperti ini tidak seharusnya menjadi alasan untuk konflik di antara umat.
Dalam menghadapi perbedaan pendapat, sikap yang bijak dan penuh toleransi adalah kunci untuk memperkuat keimanan dan menjaga keharmonisan dalam masyarakat Muslim. Semoga pemahaman ini dapat membawa manfaat bagi semua umat Islam.
