Shalat adalah tiang agama dalam Islam, menjadi salah satu ibadah pertama yang diwajibkan oleh Allah kepada umat Muslim. Pentingnya shalat membuat maknanya tak pernah habis untuk dieksplorasi. Dalam Syarah Sulamul Munajah, terdapat penjelasan mengenai rahasia di balik angka-angka dalam shalat.
Lima waktu shalat yang diwajibkan menunjukkan rasa syukur atas nikmat yang diberikan Allah melalui lima indera manusia. Dua rakaat shalat subuh merupakan ungkapan syukur atas indera pengecap, yang memungkinkan kita merasakan semua rasa, baik halus maupun kasar.
Empat rakaat shalat dhuhur melambangkan rasa syukur atas indera penciuman, yang dapat mencium berbagai bau dari empat arah. Rakaat dhuhur juga berfungsi sebagai upaya menutup keburukan yang mungkin datang dari arah-arah tersebut.
Shalat ashar, yang terdiri atas empat rakaat, merupakan apresiasi atas indera pendengaran, yang mampu menerima berbagai jenis suara dari empat arah. Tiga rakaat maghrib menunjukkan rasa syukur atas kemampuan melihat dari tiga arah: depan, kanan, dan kiri, mengingat penglihatan ke belakang tidak dapat dilakukan.
Terakhir, empat rakaat shalat isya’ menggambarkan rasa syukur atas nikmat yang terkait dengan empat macam rasa: dingin, panas, pahit, dan manis. Inilah rahasia angka yang berkaitan dengan rakaat dalam shalat, yang mengajak kita untuk lebih memahami makna di balik setiap gerakan dan bilangan dalam ibadah ini.