- 
English
 - 
en
Indonesian
 - 
id

“Tidak akan pernah melihat-Ku kecuali orang yang mendengar Kalam-Ku.”

1 year ago

< 1 min read

Kemudian Sang Ruh al-Quds bertanya kepadaku, “Siapa teman di perjalananmu?”

Aku (Ibnu Arabi) menjawab, “Penalaran yang benar dan berita yang benar”

Ia berkata, “Itulah teman yang paling mulia, ia akan menempatkanmu pada tempat yang paling nyata.”

Aku berkata, “Aku tidak mengetahui akar mendasar (al-ushul) dari ini, tapi aku ingin bisa sampai (al-wushul). Aku jadikan keinginanku sebagai imamku, dan Gunung Thuur di hadapanku.”

Lalu aku mendengar suara, “Tidak akan pernah melihat-Ku kecuali orang yang mendengar Kalam-Ku.”

Aku pun terjerembab pingsan. Tubuhku gemeretak seakan mau lepas semua. Aku terdampar di sebuah lembah. Sepasang sandalku raib dan bekalku masih tersisa. Ketika aku tidak melihat alam semesta, aku baru bisa melihat dengan mata…

— Syaikh Al-Akbar Ibnu Arabi qs., Kitab Al-Mi’raj

Bagikan postingan ini

Copy Title and Content
Content has been copied.

Baca lebih lanjut

Postingan Terkait

Temukan koleksi postingan blog yang penuh wawasan dan menarik.

Pencarian Utama Kehidupan

“Orang yang selama di dunia berusaha mencari kenikmatan makrifat dan ahwal serta nikmat penglihatan (musyahadah) dan kedekatan di akhirat, maka mereka sebaik-baik pencari. Sebab tujuan

Kalam

Menerima Semua Orang

Jika kalian ingin mengikuti seorang yang baik, maka orang yang baik itu haruslah orang yang tidak menolak orang ini, orang yang tidak mengusir orang itu,

Kalam

Allah Tidak Tergantikan

“Jika engkau kehilangan sesuatu, itu ada gantinya. Namun, jika engkau kehilangan Allah, itu tidak akan tergantikan.” — Syaikh Al-Akbar Ibnu ‘Arabi qs.

Kalam

Pelayan Al-Quran

“Aku adalah pelayan Al-Quran, selama aku masih memiliki jiwa. Aku adalah debu di jalan Muhammad, sang Nabi yang terpilih. Apabila seseorang menafsirkan kata-kataku dengan cara

Kalam

Ilham Kejujuran

“Apabila Allah mencintai seorang hamba, Dia akan mengilhaminya kejujuran.” — Ali bin Abi Thalib ra.

Kalam

Tanpa Batas

“Aku bukan dari Timur ataupun Barat. Tak ada garis batasnya dalam dadaku.” — Mawlana Jalaluddin Rumi (qs)

Kalam

Akal dan Hati

“Hampir tidak bertentangan antara akal yang terang dengan hati yang benar. Berbeda jika akalnya masih remang.” — Sidi Syaikh Rohimuddin Nawawi Al-Bantani

Kalam

November 9

Salam 👋

Apakah ada yang bisa kami bantu?