Pada saat sedang berlangsungnya Piala Dunia di Qatar, banyak pertanyaan muncul terkait dukungan atau pengidolaan terhadap pemain atau klub sepak bola nonmuslim. Dalam Islam, hubungan antara umat Muslim dan nonmuslim memang telah diatur dalam Al-Quran dengan berbagai ayat yang mengatur tentang kedekatan antar umat beragama.
Dalam konteks ini, penting untuk memahami bahwa pemain sepak bola dan negara yang berpartisipasi dalam turnamen berasal dari latar belakang keyakinan dan agama yang berbeda-beda. Dengan demikian, pandangan Islam terkait dukungan terhadap pemain atau klub sepak bola nonmuslim dapat dilihat melalui konsep muasyarah jamilah, yaitu interaksi sosial yang baik berdasarkan kepiawaian, skill, dan keterampilan yang ditunjukkan oleh para pemain tersebut di lapangan.
Dalam ajaran Islam, tidak ada larangan yang tegas terkait dengan mendukung atau menjadi suporter bagi pemain sepak bola nonmuslim. Hal ini karena dalam konteks sepak bola, hubungan yang terjalin lebih kepada interaksi sosial yang positif dan apresiasi terhadap kualitas permainan yang ditunjukkan oleh para atlet tersebut.
Sebagaimana disebutkan dalam beberapa pandangan ulama, menjadikan orang nonmuslim sebagai wali atau pelindung terbagi dalam tiga jenis hubungan. Dalam konteks sepak bola, kita dapat menggolongkan dukungan terhadap pemain nonmuslim sebagai muasyarah jamilah, di mana kita menilai mereka berdasarkan kemampuan dan kualitas permainan tanpa harus merujuk pada aspek agama.
Dengan demikian, mengidolakan atau mendukung pemain sepak bola nonmuslim tidak melanggar ajaran Islam selama hal tersebut dilakukan dalam konteks apresiasi terhadap kemampuan atlet tersebut. Dukungan tersebut dapat dianggap sebagai bentuk muasyarah jamilah yang memperkuat hubungan antarumat beragama melalui saling menghargai dan menikmati perbedaan.
Pandangan ini tentunya masih terbuka untuk diskusi dan penafsiran lebih lanjut sesuai dengan konteks dan kondisi masing-masing. Semoga pemahaman ini dapat memberikan sudut pandang yang lebih luas terkait dengan isu ini. Wassalamu ‘alaikum wr. wb.