Umat Islam di Indonesia memiliki keberagaman etnis yang kaya. Namun, ada satu hal yang sangat jelas, yaitu rasa cinta, hormat, dan takzim yang tinggi terhadap para habib. Fenomena ini terlihat dari seberapa ramainya majelis zikir yang dipimpin oleh para habib. Mengapa hal ini terjadi?
Alasan di balik cinta dan penghormatan umat Islam di Indonesia, khususnya warga Nahdlatul Ulama (NU), terhadap para habib atau habaib sangatlah sederhana. Mereka mencintai keluarga besar Rasulullah SAW dan menganggap para habib sebagai panutan dalam kehidupan mereka sehari-hari.
Dalam doa shalawat dan salam kepada Nabi Muhammad SAW, kaum nahdliyin selalu menyertakan para sahabat dan ahlul baitnya. Mereka memahami ahlul bait Rasulullah SAW sebagai para habib. Perspektif ini sejalan dengan pandangan mayoritas ulama yang menyebut ahlul bait Rasulullah SAW terdiri dari Sayyidina Ali RA, Sayyidatina Fathimah RA, Hasan RA, dan Husein RA.
Ulama berbeda pendapat dalam menentukan siapa sebenarnya keluarga Nabi Muhammad SAW. Namun, kaum nahdliyin tetap mempertahankan keyakinan mereka bahwa cinta kepada keturunan Nabi merupakan bagian penting dari ajaran agama Islam. Hal ini didasarkan pada ayat Surat As-Syura ayat 23 yang menegaskan pentingnya mencintai kerabat Rasulullah SAW.
Sikap kaum nahdliyin terhadap para habib tidak berubah seiring waktu. Mereka tetap antusias menghadiri majelis-majelis yang diadakan oleh para habib, serta bersama-sama bershalawat. Hal ini menjadi salah satu alasan utama mengapa masyarakat Muslim di Indonesia begitu mencintai keturunan Rasulullah SAW.
Semoga penjelasan singkat ini dapat memberikan pemahaman yang lebih baik mengenai fenomena cinta umat Islam di Indonesia terhadap para habib. Kritik dan saran selalu kami terima untuk kemajuan bersama.
Wassalamu ‘alaikum wr. wb.