Pada bulan suci Ramadhan, umat Islam dihadapkan pada tantangan unik, terutama bagi atlet profesional yang tetap dituntut untuk memberikan performa terbaik di lapangan. Bagaimana seharusnya atlet Muslim, termasuk atlet sepakbola, menanggapi kewajiban berpuasa di tengah kesibukan profesional mereka?
Puasa adalah salah satu dari lima rukun Islam yang wajib dilaksanakan umat Muslim. Namun, bagaimana dengan atlet yang memiliki jadwal latihan dan pertandingan yang padat? Dalam konteks ini, atlet profesional dapat dikategorikan sebagai pekerja berat menurut kajian fiqih.
Menurut pandangan ulama, pekerja berat diberikan keringanan dalam menjalankan ibadah puasa jika terdapat kemungkinan merugikan atau mengurangi performa kerja. Mereka dianjurkan untuk tetap berpuasa dengan niat dan sahur di malam hari, namun diperbolehkan membatalkan puasa jika terpaksa dan mengqadhanya di lain waktu.
Bagi atlet sepakbola profesional, keputusan untuk tetap berpuasa atau tidak bisa menjadi dilema. Jika puasa dapat mengganggu performa mereka di lapangan dan berpotensi merugikan tim, membatalkan puasa dapat menjadi pilihan yang bijak. Namun, keputusan ini harus diambil dengan penuh pertimbangan dan kesadaran akan kewajiban agama.
Perlu dicatat bahwa keringanan ini hanya berlaku bagi atlet profesional yang terikat secara ketat dengan jadwal dan tuntutan tim. Sementara itu, tim-tim sepakbola amatir atau sekadar rekreasi tidak termasuk dalam pertimbangan hukum ini karena tidak memiliki tuntutan profesional yang sama.
Meskipun ada keringanan dalam menjalankan ibadah puasa, para atlet disarankan untuk tetap berpuasa atau minimal niat dan sahur sebagai bentuk penghormatan terhadap ibadah Ramadhan. Hal ini juga menunjukkan komitmen mereka dalam menjalankan ajaran agama di tengah kesibukan karir profesional mereka.
Dengan demikian, menjadi atlet profesional di tengah bulan Ramadhan adalah tentang menemukan keseimbangan antara tuntutan profesionalisme dan kewajiban ibadah. Semoga setiap individu dapat menjalankan ibadah dengan penuh kesadaran dan keteguhan hati. Selamat menjalankan ibadah puasa bagi seluruh umat Muslim. Wassalamu’alaikum wr. wb.