Malaikat Jibril dikenal sebagai salah satu dari sepuluh malaikat yang bertugas menyampaikan wahyu kepada para nabi. Namun, dengan berakhirnya era kenabian, pertanyaan muncul mengenai apakah Malaikat Jibril menjadi “pengangguran” setelah tidak ada lagi nabi dan rasul yang menerima wahyu.
Menurut Kitab Al-Habaik fi Akhbaril Mala
ik karya Jalaluddin As-Suyuthi, Malaikat Jibril memiliki tugas yang lebih luas daripada sekadar menyampaikan wahyu. Dalam kitab tersebut disebutkan bahwa ada empat malaikat yang mengurusi urusan dunia, di antaranya Jibril yang bertugas mengatur angin. Selain itu, Malaikat Mikail mengurus hujan dan tumbuh-tumbuhan, Malaikat Izrail mencabut nyawa, dan Malaikat Israfil menyampaikan perintah kepada mereka.
Selain tugas-tugas tersebut, Malaikat Jibril juga diberi tanggung jawab untuk memenuhi hajat atau kebutuhan manusia. Dalam sebuah riwayat, disebutkan bahwa ketika seorang Mukmin berdoa, Allah memerintahkan Jibril untuk menunda memenuhi hajatnya karena Allah senang dengan doa orang Mukmin. Namun, jika yang berdoa adalah orang kafir, Allah langsung memerintahkan Jibril untuk memenuhi keinginannya.
Dengan demikian, meskipun tidak ada lagi nabi dan rasul yang menerima wahyu, Malaikat Jibril tetap memiliki peran yang penting dalam menjalankan tugasnya. Tugasnya yang beragam menunjukkan bahwa malaikat tersebut tidak “nganggur” setelah berakhirnya wahyu kepada para nabi dan rasul. Semoga pemahaman ini membuka wawasan kita akan kedalaman tugas dan fungsi malaikat dalam menjaga dan mengatur alam semesta sesuai dengan kehendak Allah SWT.